Aku mau coba ngepost cerpan ahh diblog ini, ini real karangan aku dengan tokoh anak idola cilik. Kalian taukan idola cilik? itu lho ajang pencarian bakat menyanyi ditv swasta " RCTI " yang terkenal itu, kalian juga tau gak yang namanya " Obiet Panggrahito " juara k-4 idola cilik2, dia tokoh utamanya.
Walau cepen karanganku gak bagus-bagus amat, yah namanya juga iseng dan itung-itung nyalurin bakat nulis aku gak apa-apa lah. Semoga gak begitu mengecewakan.
Happy read :D
Cowo Berandal
“woyy lo obiet, lagi-lagi guru BK negor gw. Mau lo itu apa
coba? Bikin gw sama anak-anak susah aja, sesekali bisakan lo gak bikin kita
susah dan dicap jelek karna lo !!!! capek tau gakkk, sana lo keruaang BK !!!” kesal seorang siswi
karna tak tahan melihat kelakuan teman sekelasnya itu yang selalu bikin onar dan
selalu menyusahkan dia dan teman-teman sekelasnya yang bernama " Obiet ".
Obiet adalah siswa SMP yang sudah duduk dikelas 9, dipenghujung
kelas ini bukannya Obiet berbuat baik agar kelak nantinya ia dicap baik oleh
guru-guru saat meninggalkan sekolah, tapi ia malah selalu berbuat onar
disekolah. Mungkin ada 2 kali dalam satu Minggu guru BK memanggilnya untuk
sekedar menegur, menasehati, menggertak dan sebagainya, namun Obiet si cowo
brandal ini tak kapok-kapok entah kerasukan setan apa? Dan entah mengapa
guru-guru disekolah ini masih tetap mempertahankannya, mungkin karna kelakuan
Obiet dulu yang sangat-sangat baik bahkan Obiet juga mendapatkan predikat siswa
teladan ketika kelas 7 dan Obiet juga mendapat juara umum dikelas 7 dan 8,
hebat bukan??. Namun entah apa yang terjadi? setelah Obiet ditinggal oleh sang
ayah saat kecelakaan yang menewaskan ayahnya dan untungnya Obiet yang ikut mengalami kejadian tragis itu terselamatkan.
“ cepetan lo keruang BK, jangan bikin gw ditegor lagi
!!!!”bentak cewe itu yang tak lain dan tak bukan KM dikelas Obiet.
“sabar cha, jangan naik darah gitu” lerai siswa yang ada
disamping Acha – KM dikelas Obiet –
“dari dulu gw udah sabar yo, satu-dua-tiga kali gw masih
bisa sabar, tapi ini udah berkali-kali yo. Capekk tauu !!!” jawab Acha
dengan nada yang tinggi
Riopun mengelus-elus punggung Acha mencoba menenangkan Acha
yang hatinya sedang kesal kelewat batas.
“iya gw tau cha, lo itu udah cukup sabar tapi nada suara lo
bisa dipelanin dikitkan cha, malu sama kelas lain takut kedengeran J “
ujar Rio – siswa disamping Acha – mencoba
menenangkan Acha yang tak bisa menahan emosinya.
Tiba-tiba saja si Cowo brandal – Obiet -- bangkit dari
duduknya lalu pergi kelur kelas dengan WATADOSnya, sontak Acha pun mulai geram dengan tingkahnya, mungkin Acha fikir Obiet mau pergi kekantin atau nongkrong dikelas lain
dan gak mau tanggung jawab dengan kelakuannya.
“ mau kemana lo??!!” tanya Acha lagi-lagi dengan nada yang
begitu tinggi
“ keruang BK lah nyonya, kuping gw panas denger omelan lo”
ujar cowo brandal itu lalu pergi keluar menuju ruang BK. Obietpun keluar dengan santainya.
“gw punya salah
apa sih yo sama si Obiet? Sampe-sampe dia tega yah bikin gw ngebantin kayak gini, gue ditegor dan dimarahin guru cuman gara-gara dia, apa dia gak kasian apa sama gw?? Gw
itu cewe yo, gw juga punya hati !!” brontaknya, samar-samar terlihat buliran-buliran
bening terjatuh dari pelupuk matanya, sepertinya Acha menangis . “gw tau Obiet
itu siswa yang baik, dulu aja dia dapat pedikat siswa terbaik dikelas 7, tapi
kenapa sikapnya berubah 360 derajat yo. Gw capek kalau terus ditegor dan
dimarahin kayak gini, mending gw ngundurin diri dari jabatan ini aja “ lanjutnya
seraya menghapus air matanya.
Beberapa saat
setelah Acha berkata itu siswa-siswi yang ada dikelas pun menjadi riyuh tak
setuju pengunduran diri Acha . mereka beranggapan bahwa Acha itu pantas menjadi
KM dikelas mereka dan tak ada yang bisa menggantikannya dan mereka pun berkata
Acha pasti bisa mengubah cowo barandal kembali kekhodratnya yang dulu, yang
baik nan cerdas itu.
“ jangan
ngundurin diri cha, kita percaya kok kalau lo bisa ngatasin masalah ini “ ujar
seorang siswa
“iyah kalau bisa
kita bakal bantu lo cha” siswa lainpun
angkat suara
“iyah tuh cha,
kita bantu kamu”
“iyah cha,
semangat”
Sekilas terlihat
senyuman manisnya Acha yang mengembang dari bibir manisnya itu
“okeh kita coba
ngerubah sikapnya dia, semoga Obiet balik lagi seperti dulu” ujar Acha semangat
96 #ehh 45 maksudnya :p
“siiip” sorak semuanya
#
#
S
K
I
P
#
#
TTTTTttttteeeeeeeeeetttttTTTTT #bunyibelyah J
Bel pulang pun telah berdentang menandakan jam pelajaran
telah usai, siswa-siswi sekolah ini pun berbondong-bondong keluar dari kelasnya
masing-masing, menuju gerbang sekolah tak terkecuali Acha dan Obiet.
Terlihat Obiet yang berjalan sambil memetik gitarnya dengan
halus sehalus sutra, dan alunan itu seperti memanggil Acha untuk mendekatinya. Acha pun berada disamping Obiet yang masih memetik senar gitarnya.
“kok gak nyanyi sih biet” ujar Acha.
Obiet yang sedang asik memainkan gitarnya terlonjat kaget
saat mendengar perkataan Acha KM dikelasnya itu, lalu menengok kearah Acha
“lagi badmood” jawabnya singkat padat dan jelas
“ lho kenapa? Padahal gw pingin denger suara lo, denger dari
anak-anak dikelas suara lo katanya bagus. Tapi gw belum pernah denger tuh” Acha
mencoba mencari alasan agar Obiet mau menyanyi untuknya.
Tak ada jawaban dari Obiet, malah Obiet mempercepat
langkahnya saat melihat jam yang menggaet tangannya itu. Acha pun mengejarnya
tapi karna langkah Obiet yang panjang Acha tak bisa menyamainya dan akhirnya
Acha kehilangan jejak ketika sampai disebuah persimpangan.
Acha terlihat panic saat sadar ternyata dirinya tersesat, ia
pun mencari-cari sesosok Obiet siapa tau ia bertemu dengannya lalu bertanya
kepadanya jalan pulang. Tapi hasilnya nihil dipersimpangan ini tak
ada siapapun, Obiet menghilang begitu saja seperti debu yang tertiup oleh angin.
Acha mencoba menghubungi keluarganya, namun naasnya Acha lupa membawa
handphonenya.
Acha semakin panic setelah ada seorang pejalan kaki yang
menggodanya, Achapun langsung lari ketakutan entah kemana arah yang ia tuju
yang terpenting ia pergi jauh-jauh dari tempat itu. Samapi lah ia disebuah
jalan yang ramai, ramai oleh anak-anak jalannan yang sedang mengerumuni
sesuatu.
“ada apa??” tanya Acha pada dirinya sendiri
Achapun mendekati kerumunan itu, ia mendengar petikan gitar
yang merdu tak ada nada falls yang keluar dari petikannya, sunggu menyejukan
jiwa. Tiba-tiba terdengar suara seorang cowo yang bernyanyi, walau suaranya
terdengar ngebass – dampak pubertas—namun suaranya itu sangat renyah membuat semua
pendengar ketagihan ingin mendengarnya. Acha pun makin mendekati kerumunan itu
dan menemukan Obiet sedang bernyanyi dan memainkan gitarnya ‘ternyata benar apa
kata anak-anak, suara si Obiet bener-bener bagus dan kerenzz. Hebattt ‘ batin
acha takjub saat mendengar cowo itu bernyanyi.
Anak-anak jalanan ini sangat terhibur oleh nyanyian Obiet,
mereka – anak-anak jalanan – seperti sudah tak ada beban yang memberatkan
pundak mereka, tapi nyatanya ini hanyaa hiburan sesaat yang mungkin bisa
meringankan beban mereka J
Terdengar suara riuh tepuk tangan dari anak-anak, Acha pun
ikut bertepuk tangan saat tau nyanyian yang dibawakan Obiet telah usai.
“beneran deh suara elo BIET gw ancungin jempol deh” ucap
Acha sambil mengacungkan kedua jempol tangannya
Orang yang merasa
namanya disebutpun menoleh kearah Acha lalu melontarkan senyumannya “thanks..”
ujar Obiet
Acha pun tercengang tak percaya seorang cowo berandal bisa
melontarkan senyuman yang begitu manis kepadanya. Ternyata hati Obiet tak sekeras kelihatannya, hatinya ternyata bisa luluh
hanya karna malaikat-malaikat kecil jalanan ini, sungguh membahagiakan.
“ternyata hati lo
halus juga yah biet” ujar Acha seraya duduk disamping Obiet, obiet hanya bisa
tersenyum tipis
“lo tiap hari
kesini biet?” tanya Acha
“enggak, kalau
lagi ada mood nyanyi aja” jawabnya
“lho_lho_lho,
bukannya tadi lo bilang lagi gak mood yah biet?” tanyan Acha tek percaya
“heheh”
kata Obiet nyengir kuda
“dasar lo”
toyor Acha “oh iya lo kayaknya suka banget yah sama anak-anak?, keliatan banget
dari cara lo nyanyi itu tulus banget
dari hati, nyaman banget gw dengernya J” lanjut
Acha bertanya
“hmm gw suka
banget, soalnya mereka selalu bisa ngilangin rasa kangen gw sama dekTera” ujar
obiet
“dekTera?” Acha bingung dengan nama seseorang yang
disebutkan oleh Obiet
“adek gw” jawabnya menyadari bahwa Acha tak mengenal dekTera
“oh adek lo,
emangnya kemana?” tanya Acha lagi-lagi
Terlihat raut
wajah Obiet yang tiba-tiba muram, Obiet tak menjawab pertanyaaan dari Acha
ia hanya bungkam dalam raut wajah yang kacaw ‘mampus gw salah ngomong’ batin
Acha
“ehmm, dia udah
gak ada cha :(” akhirnya Obiet angkat suara “dia
meninggal gara-gara penyakit yang gw sendiri gak tau cha tapi denger-denger itu
penyakit keturunan dari ayah, gw sayang banget sama dekTera diadik sematawayang
gw” lanjutnya menceritakan penyebab adiknya tak ada
Acha pun ikut
sedih dengan ketiadaan dekTera dan terlihat raut wajah menyesal akan pertanyaan
itu
“maaf yah gw gak
tau biet” AAcha meminta maaf
“iya gak apa-apa”
ucap Obiet dengan senyum terpaksa , “ yaudah yuk kita nyanyi, denger-denger
suara kamu bagus” lanjutnya lalu memulai bernyanyi
Terbesit
bayang-bayang seorang Obiet yang sangat tegar. Acha menyimpulkan bahwa
Obiet berbuat onar itu karna ia setres, dia merasa bersalah karna tak dapat menjaga adik tercintanya itu, dan ia menghilangkannya hanya dengan menghibur anak-anak, mungkin itu sudah cukup mengobati rasa rindunya.
#
#
S
K
I
p
p
#
#
Keesokan harinya
Obiet tak masuk kesekolah, entah apa penyebabnya semua tak
tau. Walau Obiet itu cowo biang onar masalah rajin masuk itu nomor
satu baginya. Acha pun khawatir takut terjadi hal-hal buruk yang menimpanya,
Achapun memutuskan pergi menuju ketempat kemarin ia pertama kalinya melihat senyum
manis Obiet -- pangkalan anak-anak jalanan -- .
Sesampainya dilokasi, Acha tak melihat sosok Obiet disanah
hanya anak-anak jalanan yang sedang lalulalang saja. dan Acha pun memutuskan
bertanya kepada salah satu anak yang ada disanah
“haii dek, boleh tanya??” tanya acha
“boleh” jawab anak itu
“kenal kak Obiet gak, cowo yang berseragam seperti kakak
ini” tanya Acha sambil menunjukan seragam yang dikenakannya
“tau kak, emang
kenapa?” tanya anak itu
“kalau boleh tau
kakak itu kemana yah?” tanya Acha perlahan
“ehmm kakak ,kak
Acha temennya masObiet bukan?” anak itu balik tanya
“hmm iyah”
jawabku matabb
“ ini masObiet
titip surat buat kakak J” ujarnya seraya member Acha sepucuk
surat.
Terlihat Acha
yang kebingungan , ‘surat apaan nih’ batin Acha bertanya-tanya tanpa basa-basi
Achapun membukanya lalu membacanya perlahan.
Haii Acha ..
Pasti hari ini kamu ada di tempat mangkal
malaikat-malaikat kecilku? Maaf tapi aku udah gak ada disanah, oiyah aku mau
minta maaf nih cha sama kamu, guru-guru dan teman-teman yang selalu aku bikin
kesal. Memang aku sengaja ngelakuin itu semua biar kalian inget terus sama aku,
soalnya kalian pasti paling inget sama anak yang bandel walau anak yang pinter
juga dikenang tapi yang lebih mengenang itu anak yang selalu bikin kalian
jengkel kan? Hayo ngakuuu !!
Ngomong-ngomong
tentang kemarin sumpah suara kamu merdu banget cha, bikin hati aku tambah
nyaman saat orang yang aku suka ada disampingku .
#DDEEGG!!! ‘orang
yang aku suka? Siapa? Aku?” tanya Acha dalam hati dengan berdebar-debar.
Achapun melanjutkan bacanya
Jujur aku suka banget
sama kamu cha, apa lagi kalau liat kamu marah-marah lucu deh pingin cubit pipi
kamu tapi sayang belum bisa L.
Maafin aku yah cha nyatain cintanya lewat surat soalnya waktuku udah gak lama
lagi, aku mengidap penyakit yang sama diderita oleh dekTera penyakit ini
ternyata menurun ke aku juga dan aku baru didiaknosa positif terjangkit saat kelas 9 dan kemarin adalah hari
terakhirku berjumpa dengan bidadari hatiku. Aku pamit mau ikut dekTer, jaga
diri baik-baik yah cha.
Love you :*
Obiet Panggrahito
Cowo brandal :p
Acha terisak saat
selesai membaca surat yang pertama dan terakhir kali diberikan Obiet kepada
Acha. Acha baru sadar ternyata Obiet menyukaianya, jujur saja sebenarnya Acha
juga menyukainya namun karna tingkahnya yang berandal Acha enggan menyatakannya
dan memutuskan untuk memendamnya.
“obiet I LOVE YOU semoga kau baik-baik disanah :’) “ ujarnya
dengan tangis yang kian membeludakk
“ THE END “
hahay, akhirnya selesain :)))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar