Kamis, 31 Januari 2013

" Secret Admirer "


Secret Admirer
Orang yang akan membuat seorang gadis tersenyum
Senyum yang dulu hilang akan dikembalikan lagi olehnya
Walau akan menghadapi banyak halangan
Dia akan terus berusaha membuat gadisnya tersenyum
Tersenyum bahagia, paling bahagia didunia~


Oik tersenyum bangga saat melihat isi rapotnya, bangga sekali tepatnya. Gimana gak bangga? Nilai rapotnya sangat memuaskan, tidak ada nilai cacat satupun apa lagi nilai Matematikanya yang nyaris sempurna, hanya saja nilai B.Inggrisnya lumayan minim. Walau seminim apapun dia bisa memakluminya, yah karna B.Inggris mata pelajaran yang menurut Oik jadi monster dari semua pelajaran! Gimana gak disebut monster? Setiap kali dia ulangan pasti hasilnya remed lagi remed lagi. Kosa kata dalam B.Inggris itu membingungkan, yang harusnya dibaca ini jadi dibaca itu, susah bukan?!.
Untung saja teman baiknya, Obiet dan Agni pintar dalam pelajaran ini tapi mereka minim dalam pelajaran Matematika, barter deh mereka:D. Kerjasama yang menguntungkan bukan? PastinyaJ
Senyum itu pudar saat mendengar handphonenya berdering. Oik terdiam menatap handphone yang tengah berdering, berdering menandakan satu massage masuk. Diapun mengambil handphone itu dan menatap layarnya dengan penuh curiga. Lalu membukanya.
From : 087771234567
Libur sudah habis nih,        
tapi kamu pasti gak bosen-bosen deh liat nilai rapotmu yang bagus itu.
Asyik yah dapet ranking ke-2. Tetap pertahankan yah, kalau bisa lebih ditingkatkan jadi ranking 1 J

Hah? Terlihat Oik yang tercengang, pastinya ia tak percaya dengan isi massagenya itu. Gimana orang itu bisa tahu Oik tengah asik menatap rapotnya? Apakah Oik tengan diintai oleh seseorang? Apakah dikamarnya ini ada mata-mata? Tidak-tidak, ini sudah malam!! Mana mungkin ada orang gentayangan kalau bukan setan!! Setannnn??? Ngapain takut,kecoa lebih menjijikan ketimbang setan!.
Oik mengabaikan massage yang masuk barusan itu, sekarang sudah malam dan sebaiknya ia tidur karna besok ia harus bangun pagi dan berangkat ke sekolah. Hari pertama masuk sekolah disemester ke-2.
***** Secret Admirer *****

Matahari menampakan cahayanya, Oik yang tengah asik berpacaran dengan gulingnya pun terganggu dengan sinarnya yang begitu menyilaukan. Oik membuka matanya, dan bergegas bangkit untuk menutup jendela kamarnya.
“ si mamah ganggu aja, baru juga jam berapa?” ujarnya ngedumel
Jam? Sekarang jam berapa, pandangan Oik melesat kearah  meja belajarnya. Disanah terdapat jam, Oik melongo tak percaya menatap jarum jamnya sudah menunjukan pukul 6.45
“ HWAAAA, Kesiangan nih aku!!!” teriaknya lalu cuss kamar mandi dengan gerakan kilatnya.
#Skipp

Oik sudah rapih, ia siap berangkat ke sekolah. Karena rumahnya sangat-sangat pelosok, jarang ada angkot atau kendaraan umum yang lewat. Ia pun diantar oleh mamahnya.
Tak usah berlama-lama dijalan, tak usah keasikan menghirup udara pagi yang segar lama-lama, Oik sudah sampai disekolah tercintanya SMA 2 KOTA MANA. Ia sekarang duduk dikelas 1 atau lebih tepatnya kelas 10, dia masuk golongan kelas unggulan yaitu X-1 . Walau sebenernya anak-anak X-1 tidak seunggul nama kelasnya heheh._.v.
Oik berjalan menyusuri koridor dengan hati yang sangat damai bukan-bukan bahagia tepatnya. Gimana gak bahagia? Selama 15 hari ia terkurung dipenjara yang bermerek “ Rumahku Surgaku” itu hanya merek!, kenyataannya ia seperti dipenjara. Ia tak bisa kemana-mana, sebenarnya bisa hanya saja ia tak punya teman disekitar rumahnya, duh kata-katanya terlalu sadis!! Ulang, dia tidak punya teman akrab dirumah. Dulu memang dia akrab dengan teman rumahnya tapi sejak ia masuk SMP Oik mulai menutup diri dan lebih  memilih berdiam diri dirumahnya.
Senyumnya terus terlontar sepanjang jalan, kelas X-1 berada di ujung! Sangat jauh dari gerbang sekolah tapi sangat dekat dengan kantin tempat nongkrong anak-anak cari mati! Mati? Gimana gak cari mati? Kantinnya tak cukup luas untuk menampung siswa-siswi SMA 2 KOTA MANA. Setiap istirahat tiba, murid-murid berlomba untuk sampai duluan di kantin, berlomba bukan untuk ajang perlombaan yang nantinya pemeng dapat piala tapi yang menang dapat udara segar dan tidak perlu berdesak-desakan lagi untuk jajan dikantin. Murid-murid disini sudah terbiasa dengan keadaan kantin yang seperti itu, Oik sangat diuntungkan karna kelasnya berada didekat kantin jadi ia tak usah berlari-lari untuk sampai disanah. Tidak seperti adik-adik kelasnya yang harus naik turun tangga dulu jika ingin ke kantin.
Oik melambaikan tangannya saat melihat Agni sobatnya nangkring didepan kelas X-1
“ Agniiii, cimicimikuuuu aku miss youuu!!!” ujar Oik seraya berlari kearah Agni
Agni yang melihat Oik berlari kearahnya kabur kedalam kelas, tapi apa yang Oik lakukan? Ia terus mengejar Agni dan tertangkap, kena deh Agni dengan pelukan maut Oik.
“ aku kangenn 2 minggu gak ketemu sahabat kesayangan aku yang satu ini, kamu gak kangen aku apa ag?” tanya Oik manyun
“ UHUK UHUKK, lepasin dulu pelukan lo ini ik, sesek nih!!” Agni memohon
Oik pun melepasnya “ mangap cimicimi” ujar Oik
“ iya aku maafin, tapi cumi jangan gitu lagi!! Bisa mati nanti anak orang!” jawab Agni memberi peringatan
Oik mengacungkan jempolnya, tanda ia tak akan melakukannya lagi. Oikpun melempar tasnya dan duduk tepat didepan tas itu. Baru duduk 5 detik,  handphone Oik berdering menandakan satu massage masuk, iapun membukanya.
From : 087771234567          
Pagi yang cerah, secerah senyum manismu yang indah
Senyummu selalu membuatku tersenyum bahagia J
                                           
‘nomor yang semalem’ Oik membatin. Kata-kata dimassage itu terlalu manis menurut Oik, apakah orang yang mengirim massage ini teman sekolahnya? Atau orang yang naksir Oik? Mungkin.
“ hey ik, sms dari siapa tuh?” tanya Agni, dengan pedenya Agni langsung mengambil handphone Oik tanpa seijin dia. “  Pagi yang cerah, secerah senyum manismu yang indah. Senyummu selalu membuatku tersenyum bahagia” Agni membacanya dengan lantang
Reflek Oik langsung mengambil handphonenya, terlihat raut wajah Oik yang memerah, memerah karna malu sekaligus marah atas tingkah laku Agni. “ Apaan sih lo Ag? Gak sopan banget baca-baca sms orang, kenceng-kenceng pula!!” ambek Oik
“ ehh ik, maaf maaf” ucap Agni meminta maaf, Agni sadar bahwa tindakannya tadi itu salah “ sorry ik, janji gak akan kayak gitu lagi deh” lanjutnya seraya mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membuat tanda perdamaian.
Terlihat Oik yang memanyunkan bibirnya, sepertinya Oik sangat marah. Agni terus meminta ampun kepadanya sampai hampir sujud-sujud. Senyum licik Oikpun mengembang dibibirnya, Agni yang tersadar tengah dikerjai oleh sahabatnya itu mentoyor Oik dengan watadosnya.
“ ahh, sial kamu ikk!!!” ujar Agni sebal
“ heheh, selamat ulang tahun Agni cimi-cimiku. Maaf aku gak bisa kasih kado buat kamu, kere mendadak nih aku” ucap Oik mengucapkan selamat.
Ternyata hari ini adalah hari ulang tahun Agni, Agni sampai tak sadar kalau dia tengah dikerjai oleh sahabatnya yang jail ini. Agni sebelumnya tak menduga kalau Oik mengingat ulangtahunnya, Agnipun tak menduga Oik akan mengerjainya, untung hanya Oik yang mengerjainya coba kalau satu kelas? Bisa berabe nanti!.
“ kado gak penting ik, kamu udah inget aja  aku seneng rasanya J” papar Agni
“aduh jadi terharuuuu aku, PU jangan lupa!!” ucap Oik nyeplos
“ PU? Emang ada yang ulang tahun Ik?” tanya seseorang dari belakang kursi tiba-tiba
Oik dan Agni kompak menoleh keasal suara, dan menatap orang itu tajam “ masa kamu lupa biet? Sahabat sendiri ulang tahun, kamu gak inget?” cerocos Oik sebal
“ emang kalian pernah kasih tau aku kapan ultah kalian? Enggakkan, jadi bukan salah aku” jawab Obiet beralasan
“heheh, iya bukan salah kamu kok biet dasar aja si Oik yang terlalu lebay!” Agni membela Obiet
Oik yang merasa dipojokkan memanyunkan bibirnya lagi
“ngambek lagi? Gak mempan ik” ledek Agni dibarengi tawanya dan Obiet
Oikpun ikut tertawa melihat kawan-kawannya tertawa, dan tawanyapun terhenti saat bel masuk berdentang.
#Skipp

Terlihat dua sahabat tengah asik berbincang-bincang didepan kelas mereka, yap mereka adalah Oik dan Agni. Kemana obiet? Yah namanya juga cowo paling gak suka yang namanya ngerumpi, mereka lebih memilih main bola atau basket dilapangan.
‘ Drrt drrrrt drrrt ‘ handphone Oik berdering kehabisan suara (?)
Ada satu massage masuk ditengah asyiknya Oik mengobrol dengan Agni, iapun membukanya terlebih dahulu
From : 087771234567           
Jangann keasyikan ngobrol  sampai lupa sama sekitar
Sahabat kamu lagi tanding basket tuh J

‘Tanding basket? Siapa?’ Oik lagi lagi membatin, Agni yang melihat gelagat Oik mencoba membaca massage yang masuk.
“ tanding basket? Oh iya tadi sebelum keluar kelas Obiet bilang katanya dia mau tanding basket sama kelas sebelah Ag. Yuk kita nonton” papar Agni menyadiri bahwa sahabat yang satunya itu sedang bertanding.
Oik yang tak tau apa-apa menurut saja dengan fikirannya yang masih kemana-mana. Oik mulai penasaran siapa sebenarnya orang yang dari tadi mengirimi Oik massage. Banyak dugaan-dugaan diotak Oik yang bergentayangan, Oik memutuskan untuk meladeni orang ini tapi nanti setelah pertandingan basket selesai pastinya.
                                                                
Oik dan Agni bergegas berlari kelapangan, tempat Obiet sahabat mereka tanding basket. Agni terlihat sangat bersemangat untuk menonton pertandingan itu, sedangkan Oik hanya pasrah ditarik oleh Agni berlari.
Sesampainya Oik mencoba mengatur nafasnya yang terengah-engah, sedangkan Agni? Dia dengan lincahnya langsung mensuport Obiet, tak terlihat kecapekan sedikitpun. Baru beberapa menit Oik dan Agni sampai dilapangan, peluit tanda pertandingan telah usai berbunyi. Terlihat raut wajah kekecewaan dimuka Agni, sepertinya dia belum puas menonton pertandingan ini. Tapi senyumnya mengembang saat mendengar bahwa kelas X-1 memenangi pertandingan. Agni bersorak gembira :D
“ ik Obiet menang ik, dia menang” ucap Agni kepada Oik kegirangan, mata Agni menjelajah mencari seseorang
Agni sangat senang akhirnya tim basket cowo X-1 bisa menang juga melawan X-2 yang bisa dibilang X-2 Rajanya basket tim junior. Otomatis dengan mengalahkan X-2 tim basket X-1 akan tanding melawan tim basket kelas XI, tim senior.
“ udah yuk kita kekelas, aku haus nih Ag” pinta Oik
“nanti, tunggu Obiet dulu aku mau kasih selamet kedia” Agni menolak diajak kekelas
“ yaudah aku duluan yah” pamit Oik
Oik pun pergi kekelas mendahului Agni yang sedang menunggu Obiet. Oik berjalan gontai menyusuri koridor kelas seraya menggerutu,  letak kelasnya yang ada diujung membuat Oik harus berjalan jauh dan rasa haus itu makin menjadi-jadi. Sesampai dikelas Oik mengambil botol minumnya dan tanpa basa-basi iapun meneguk isinya dengan sekali tarikan nafas.
Terdengar suara Obiet dan Agni mengobrol, sepertinya mereka sedang didepan kelas. Oik menaruh botol airnya kedalam tas, Oik melihat Agni dan Obiet menghampirinya.
“ ihh kamu ik, bukan jangan balik ke kelas dulu, kita foto-foto dulu sama anggota eskul basket. Kan kita eskul basket juga ik” ujar Agni
“ emang tadi Oik nonton?” tanya Obiet tak menyadari sebenarnya Oik ikut menonton
“ iya biet, tapi pas pertandingan udah kelar dia malah cabut. Gak asikkan” jelas Agni
“gak apa-apa kan yang terpenting dia nonton” jawab Obiet memaklumi. Terlihat Oik yang tersenyum manis kepada Obiet “ tapi kenapa kamu langsung cabut ik?” tanya Obiet
“ hmmm, gak kenapa-napa kok biet” Oik berbohong
Terlihat mata Oik memancarkan kebohongan, sepertinya ada yang dia sembunyikan dari Obiet dan Agni. Obiet tersadar bahwa Oik tak ingin membahas itu dan mengganti topik pembicaraan yang tengah mereka obrolkan. Ditengah mereka mengobrol terlihat raut sedih diwajah Oik yang manis, sebenarnya ada apa? Obiet yang melihat itu tambah heran sekaligus penasaran.
***** Secret Admirer *****

Tangan Oik terasa hangat, hangat karna seseorang tengah menggenggam tangannya. Kenyamanan yang diberikan oleh orang tersebut sangat berasa bagi Oik, Oik mencoba melihat wajah orang tersebut. Ternyata dia!! Orang yang dicintai oleh Oik, sudah lama Oik tak berjumpa dengannya. Kengen? Sangat kengen, Oik tak ingin melepas genggamannya, ia perkuat genggamannya. Tapi orang itu menatap Oik dengan halus, dan melepas genggaman Oik, lalu pergi. Oik berusaha memanggilnya, Oik berusaha mengejarnya tapi orang itu tak menghiraukan Oik. Oik menangis!

Oik mencoba membuka kedua matanya, ia mengucek-ucek kedua matanya. Ternyata tadi hanya mimpi, mimpi yang tercipta karna rasa kangen Oik yang sangat besar kepadanya. Tapi air apa ini? Oik baru tersadar ia menangis didalam mimpinya. Terlihat Oik sedang menerawang, entah apa yang dia fikirkan dan bayangkan, mungkin masa-masa dengan orang yang berada dimimpinya itu. Raut wajahnya mulai terlihat muram.
“ Oikk cepet bangunn!! Sudah jam setengah tujuh sayang” panggil mamah Oik halus
Oik tersadar dari lamunannya “ Iya mah” sahutnya
#skippp

Oik berjalan gontai menyusuri koridor kelas, fikirannya masih membayang-bayangkan mimpi tadi. Wajah Oik terlihat murung sekali, sebenarnya apa yang terjadi dengan orang yang dicintai Oik itu sampai membuatnya murung? Hanya Oik yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Oik melempar tasnya dan menundukan kepalanya diatas meja, sepertinya mimpi semalam membuat keceriaan Oik menghilang bak dimakan bumi. Tiba-tiba handphon Oik yang tergeletak dimeja bergetar menandakan ada message masuk. Tapi Oik tak menghiraukan, Agni mencoba melihat dari siapa message itu “ message dari yang kemarin tuh ik, kamu gak mau baca?” tanya Agni “ mau aku bacain?” lanjut Agni bertanya, Oik hanya mengangguk pelan.

From : 087771234567
Wajah manismu tak pantas kau tekuk sperti itu,       
Melihat kau seperti itu rasanya hati ini seperti ditusuk-tusuk belati tajam.
Kemana keceriaanmu yang selalu ku nanti? Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kamu murung?

Agni membacanya dengan nada yang sangat pelan, ia tak mau mengulangi prilakunya kemarin. Hanya Oik yang dapat mendengar, tidak-tidak ada Obiet yang duduk didepan Oik dan Agni menguping. Terlihat Obiet menoleh kearah mereka berdua, ia menatap lekat-lekat wajah Oik yang murung.
“ kau terlihat jelek ik jika murung seperti itu!” ledeknya
Reflek Agni menoyor kepala Obiet, Obiet meringis kesakitan “ kamu gila biet? Temenmu lagi sedih malah diledek! Hibur dong” ujar Agni
“ aku bisa apa? Tau dia sedih karna apa saja tidak” ucap Obiet seraya mengelus-elus kepalanya yang terkena toyoran Agni.
“ mangkannya dengrin dia cerita dulu, orang murung jelek itu sudah wajar gak usah kamu ledek-ledek segala biet” jelas Agni galak “ ada apa dengan kamu ik? Ceritalah, siapa tahu itu bisa ngeringanin beban kamu” lanjut Agni
Oik hanya diam, tak merespon pertanyaan Agni. Ia masih terlihat murung, sepertinya ia sangat tertekan! “ semalem aku mimpiin dia!” akhirnya Oik angkat suara
“ dia?” tanya Obiet reflek
“ diem deh kamu biet!” perintah Agni, Obietpun menutup mulutnya “  dimimpimu dia ngapain?” tanya Agni
“ dia genggam tanganku, rasanya.... aku seperti terbang kemasa lalu lagi ag”jawab Oik
“ kamu kangen dia yah ik?” tanya Agni lagi, Oik mengangguk pelan. “ come on ik, kamu harus bangkit!! Dia sudah tidak ada ik” Agni menyemangatinya, membantu Oik bangkit.
“tidak ada? Maksudmu apa ag?” tanya Obiet membuat Agni jengkel
“ haduhh, kamu bikin aku kesel aja biet!!! Ini urusan cewe biet, mending kamu pergi deh” usir Agni
Dengan rasa kecewa Obietpun pergi, kehadirannya tak membantu Oik terhibur. Agni dan Oikpun melanjutkan percakapan mereka tanpa Obiet. Terdengar suara Rio memanggil nama Obiet.
“ biet!! Basket yukk, kitakan ada tanding lagi lawan kakak kelas nanti” ujar Rio.
Rio, dia adalah teman sekelas Obiet tepatnya teman sebangku Obiet. Mereka sangat akrab, dimana ada Obiet pasti ada Rio. Rio juga sahabat Oik dan Agni, tapi Rio lebih suka kumpul bareng teman-teman basketnya, walau sesekali kumpul bareng Oik dan Agni. Rio tak begitu pintar dalam pelajaran, tapi ia sangat mahir dalam basket, sebaliknya dengan Obiet. Mereka saling melengkapi satu sama lain, (udah kayak pacaran aja-___-.)
“ yukkk” jawab Obiet seraya berlari mengejar Rio yang sudah mendahului langkahnya
Dibenak Obiet, ia masih memikirkan perbincangan antara Oik dan Agni tadi. Oik mengatakan ia memimpikan seseorang. Obiet sangat penasaran siapa seseorang itu? Dan kenapa Agni bilang kalau dia sudah tidak ada? Mereka selalu saja membuat Obiet penasaran dan ..
“ BRUUKK “ Obiet menabrak seseorang, saking penasarannya ia sampai melamun  sambil berlari dan Obiet tak melihat ada seseorang didepannya.
“ Maaf yah aku gak sengaja” ujar Obiet, orang yang ditabrak Obiet hanya tersenyum kepadanya dan pergi meninggalkan Obiet tanpa sepatah katapun
Obiet terheran-heran dengan tingkah orang itu, senyum yang dilontarkan orang itu begitu mendalam dan yang membuat Obiet tambah heran, Obiet belum pernah melihatnya “ cewe itu siapa yah? Kok mirip Oik” batinnya.

Baru beberapa shoot yang dilontarkan oleh Obiet, bel masuk berbunyi. Terpaksa ia harus balik kekelas dan melanjutkan basketnya nanti disaat jam pulang sekolah.
Obiet sudah sampai dikelas X-1, matanya langsung tertuju kepada Oik, ia sudah tersenyum. Senyum Obietpun mengembang dengan sendirinya. Ia duduk dihadapan Oik yang sedang asik mengobrol dengan Agni, sahabatnya. Oik tersadar tengah diperhatiin dan menatap balik Obiet “ kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Oik tajam
“ e..ee. eng..enggak” Obiet salting “ maksud aku, aku seneng lihat kamu senyum lagi” lanjut Obiet
Oik hanya meng O kan mulutnya “ tentu saja aku senyum lagi, apa lagi kalau deket sahabat-sahabatku” ujarnya seraya merangkul Obiet dan Agni
Terlihat guru bahasa Inggris, walikelas 8a berjalan didepan kelas. Anak-anak sibuk kembali kebangku masing-masing.
“ pagi anak-anak” sapa guru itu, panggil saja dia pak Duta
“ PAGI PAK” jawab anak-anak kelas X-1
“ denger-denger kita kedatangan murid baru, mana anaknya? Sudah memperkenalkan diri belum?” tanya Pak Duta
Terlihat seorang wanita dipojok kiri belakang bangkit dari duduknya, ia berjalan kedepan menghampiri pak Duta.
“ cewe itu?” Ucap Obiet
“ ternyata kita kedatangan murid perempuan, siapa namamu?” tanya pak Duta
“ keke “ jawabnya manis
“ oh keke,  coba perkenalkan diri sama teman-teman baru kamu” pinta pak Duta
Keke pun memperkenalkan dirinya, dia pindahan dari SMP diJakarta. Dia pindah karna orang tuanya dinas ke Serang, mau tak mau dia harus ikut pindah ke Serang. Ternyata Keke adalah sepupu Oik dari Jakarta, pantas muka mereka satu jenis (?). Namun Oik tak terlihat senang kedatangan Keke sepupunya, malah wajahnya terlihat sedih saat melihat Keke berdiri didepan kelas.

Bel pulang sekolahpun berdentang, siswa dan siswi SMA 2 KOTA MANA sudah memadati gerbang sekolah yang tak begitu besar, maklum bukan sekolah elit. Tapi Oik dan Agni tidak ikut bersedak-sedakan digerbang sekolah, mereka memilih menonton latihan basket. Usut punya usut, Oik sedang menyatukan serpihan hatinya lagi.
“ ag, lo kenal Cakka anak X-2 itu gak?” tanya Oik seraya menunjuk cowo tampan yang sedang mendrible bola
“ Cakka? Oh kenal, dia temen basketnya Obiet” jawabnya
“ Ohh,, pantes aku lihat Obiet sering sekali jalan sama Cakka” ujar Oik
“ emang kenapa ik?” tanya Agni
“ Cakka itu... sekilas seperti Ray” jawabnya lesu
Ray, dia adalah seseorang yang berada didalam mimpi Oik semalam. Dia adalah cowo yang dicintai Oik, rupanya wujud Ray hampir menyerupai Cakka. Mereka berdua sama-sama jago basket dan terkenal dikalangan sekolah.
“ ohh jadi Ray itu seperti Cakka, pantas kau sangat tergila-gila dengannya” ucap Agni menggut-manggut
Oik tersenyum “ bukan karna wajahnya aku tergila-gila pada Ray, tapi sikap dan prilakunya ag” Oik menimpali
“ mungkin kamu harus mencoba membuka hatimu untuk cowo lain Ik, yah seperti Cakka gitu” papar Agni meminta
Terlihat Oik sedikit berfikir, “  baik, aku coba” ucapnya
Sepertinya Oik sudah mulai bisa melupakan Ray, pujaan hatinya itu dari benaknya. Oik mulai mencoba membuka hatinya yang sudah lama ia kunci rapat-rapat. Perkataan Agni selalu bisa membuat Oik berubah, Agni teman yang baik, sangat baik tepatnya. Beruntung Oik mempunyai sahabat seperti Agni, Oik berjanji pada dirinya tak akan pernah menyakiti hati Agni.
***** Secret Admirer *****

Sore ini terlihat mendung, mendung seperti hati Oik yang takut akan kehadiran Keke. Masa lalu itu selalu mengintai dibenak Oik, memang kesalahan Oik kepada Keke sangat besar. Keke bukan orang yang dapat dengan mudah memaafkan orang lain. Ia akan membuat Oik menderita.
Flashback On
“ Maaf kita harus putus!!!” ujar seorang laki-laki dengan lantangnya
“ putus?” tanya seorang gadis yang berada dihadapan laki-laki itu
“ iya, putus!!” jawabnya memalingkan wajah
“ tatap mataku!!” printah gadis itu seraya memegang wajah laki-laki tersebut “ aku tahu kau sangat mencintaiiku Ray, gak mungkin kau memutuskanku!!” lanjutnya, air mata gadis itupun  mengalir dengan derasnya. Tapi laki-laki itu masih memalingkan wajahnya, tak sanggup melihat gadis yang sangat ia cintai itu menangis karnanya.
“ kenapa kau lakukan ini Ray? Kenapa?!!” gadis itu makin histeris “ apa karna Keke? Sepupuku yang sangat terobsesi denganmu itu?! Yang akan berbuat apapun demi mendapatkanmu?!!” gadis itu mulai menduga-duga
Laki-laki itu hanya membatu tak menjawab pertanyaan gadisnya
“ jawab Ray!!!” gadis itu menggoyang-goyangkan tubuh laki-lakinya “ kau takut dia akan membunuhku? Kau takut? Kau sangat pengecut!!!” ucap gadis itu kecewa sekaligus emosi
Terlihat laki-laki itu mulai menatap gadisnya, dipeluk lah gadisnya dengan erat  “ aku gak akan nyakitin kamu,  aku akan lakukan apapun asal kau tak diapa-apakan olehnya. Aku janji!” ucapnya berbisik
“ apa dengan cara ini? Kau malah lebih menyakiti aku Ray!!!” gadis itu menentang
“ kau tak tahu Keke akan melakukan apa kepadamu Ik, dia memang tak mungkin membunuhmu tapi dia bakal terus menghantuimu, membuatmu menderita! Aku akan bahagia jika aku melihatmu bahagia ik” jeles laki-laki itu meyakinkan
“ tapiii...” tangan Ray menghalangi perkataan Oik, Oik tak dapat melakukan apapun. Ia terlihat pasrah “ jika itu keinginanmu? Baiklah, tapi asal kamu tahu! Aku sangat sayang padamu, aku cinta padamu Ray” lanjutnya seraya meninggalkan Ray laki-laki yang dicintainya. Samar-samar Oik mendengar “ cintaku lebih besar dari apa yang kau kira ik”
#skiiiip

Oik berjalan gontai menyusuri terotoar jalanan di Jakarta, sesekali ia berhenti dan menatap lekat-lekat awan diangkasa. Fikirannya terombang-ambing dalam kesedihan, hatinya sangat tak sanggup menerima kenyataan ini. Ia terus berjalan tanpa tau arah, sampai saat ketika. Langkahnya membawa ia menyebrang menyusuri zebracross dijalan yang cukup lengah dari pengendara. Tiba-tiba saja datang sebuah cahaya yang sangat menyilaukan matanya, cahaya itu semakin mendekat, ia merasa dirinya didorong oleh seseorang dan terbanting kererumputan yang basah. Oik mencoba membuka matanya, ia berfikir apakah ia sudah berada disurga? Naasnya ia melihat seorang laki-laki yang ia kenal tergeletek berlumuran darah ditengah jalan, tak bernyawa. Air matanyapun tak dapat dibendung.
“ RAAAYYYYY!!!!” Teriaknya
Flashback Off

Kata-kata terakhir yang Oik ingat dari Ray adalah “ dia akan bahagia jika meliha Oik bahagia”, tapi selama setahun ini Oik tak sanggup mengikhlaskan Ray pergi. Oik berfikir Ray terlalu cepat meninggalkannya, Oik selalu dibayang-bayangi oleh rasa bersalah yang sangat mendalam. Oik sulit untuk bahagia, Oik sudah berusaha! Tapi jika ia teringat Ray, seperti kemarin ia memimpikan Ray, membuat semua harinya yang ia coba buat ceria berubah menjadi muram, ia masih bisa merasakan nafas Ray, detak jantung Ray saat terakhir kali Ray memeluknya. Air mata itu terus mengalir, bak Jakarta sedang kebanjiran.
“ aku yang membuatnya meninggal” ucap Oik menangis terpuruk
Oik tak sanggup mengingat kejadian masalalunya, dimana setelah ia berseng-senang dengan Ray, pujaan hatinya. Setelah ia asik berfoto-foto ria bersama teman-teman satu eskul basketnya. Ray memutuskan dirinya, ray lebih memilih jadian dengan Keke dan melindungi Oik dari intaian Keke. Dan disaat itu juga Ray mengorbankan nyawanya demi Oik. Usianya masih sangat muda, ia harus wafat disaat ia hampir mengikuti ujian kelulusan SMP. SMP? Bukan kah itu usia yang masih sangat belia? Itulah cinta sejati, cinta sejati  yang dimiliki oleh Ray. Ray akan selalu ada dihati gadisnya, Oik.
“ aku harus kuat, Ray pasti sedih melihatku seperti ini. Aku bisa melawannya!” Oik menyemangati dirinya sendiri “ Ray, aku janji aku gak akan cengeng lagi!! Aku janji Ray” ucapnya matang
Oik baru sadar ternyata mimpinya tentang genggaman tangan Ray itu mengartikan, dia harus kuat melawan Keke. Ray ada dibelakang Oik membantu dan selalu menjaganya.
Oik meregangkan badannya diatas ranjang, ia mulai mencari tenaga baru untuk menghadapi Keke. Walau Oik tak tahu apa yang akan Keke lakukan, ia harus siap menghadapinya tanpa air mata pastinya! Handphonenya berdering menandakan sebuah massage masuk, Oik menduga itu pasti dari orang yang tak dikenal itu, Oik sampai lupa bahwa ia ingin tahu siapa orang itu.

From : 087771234567
Malam yang kelabu, sekelabu hatimu
Aku tak tahu kenapa kau tak ceria seperti biasanya
Tapi dimataku, kau tetap istimewa dalam keadaan apapun.
Seandaynya aku bisa menghiburmu, akan ku hibur kau.
Tapi.... aku sendiri tak tahu kau bersedih karna apaL

Apakah Oik harus menjawab pertanyaan itu? Apakah Oik perlu membeberkan masalahnya kepada orang yang ia tak kenal? Atau Oik harus mengabaikannya? Tidak-tidak, Oik harus mencari tahu siapa orang ini sebenarnya! Ia pasti teman sekolahnya, atau teman basketnya, atau bisa jadi dia teman sekelas Oik.

To : 087771234567
Malam ini memang kelabu, sangat kelabu bagiku
Kau tak mungkin bisa menghiburku
Mengenalmu saja tidak

Send ~ , message itu terkirim. Tak usah menunggu lama-lama, baru 1 menit orang itu langsung membalas message Oik

From : 087771234567
Kau tentu mengenalku
Hanya saja kau tak sadar akan kehadiranku
                                                          
Oik sedikit berfikir setelah membaca massage itu, orang itu Oik kenal tapi kehadirannya tak Oik sadari. Siapa? Oik coba memutar otaknya, mengira-ngira siapa orang tersebut. Hasilnya nihil, tak ada satu orangpun yang nyangkut diotak Oik. Oik memutuskan langsung menanyakannya.

To : 087771234567
Kehadiranmu? Maksud kata itu apa?
Ayo jujur saja kau itu siapa?

Oik menunggu beberapa saat, tapi orang itu tak kunjung membalas massage Oik. Mungkin orang itu sudah tidur, atau bisa jadi ia tak ingin memberitahu namanya kepada Oik. Oikpun memutuskan tidur.
***** Secret Admirer *****
                                                                              
Oik terduduk lesu dikursi dalam kelasnya sendirian, ia tidak ditemani oleh Agni. Terlihat Agni tengah asik mengobrol dengan Keke, si murid baru dan sekaligus sepupu yang sangat jahat bagi Oik. Sepertinya, Keke berencana merebut sahabatnya, Agni dari dekapan Oik secara perlahan. Oik tak akan melepaskan Agni begitu saja, Oik sudah berjanji tak akan mau mengalah kepada Keke.
Bel masukpun berdentang, Agnipun berjalan menghampiri Oik yang duduk sendirian.
“ hey ik, sepupumu okeh juga tuh. Dia anaknya asik, baik lagi” ucapnya seraya duduk disamping Oik” masa aku dikasih komik naruto, komik kesukaan aku” lanjutnya kegirangan
Oik tak menjawab perkataan Agni, ia hanya tersenyum, senyum terpaksa pastinya.

Jam pelarajaran Matematika telah usai, sepanjang pelajaran Agni tak henti-henti menanyakan rumus-rumus yang harus ia gunakan untuk menjawab soal yang bu Winda berikan. Belum lagi Obiet dan Rio yang ikut bertanya membuat Oik pusing, dengan hati yang sudah Oik dinginkan ia meladeni ketiga sahabatnya dengan sabar.
Akhirnya mereka selesai mengerjakan soal Matematika yang sangat rumit itu, cacing-cacing diperut mereka brontak kelaperan. Mereka memutuskan cabut kekantin, tapii..
“ ag, bel baru bunyi pasti kantin rame banget. Yakin mau kesanah?” Tanya Oik meyakinkan
“ hmm, kalau mau kita minta sedikit bekalnya Keke saja Ik, tadi aku lihat Keke membawa bekel yang sangat banyak dan sepertinya enak pula” ujar Agni membuat Oik sebal
“ hmm, kan ada Obiet dan Rio. Mereka jago nyalipkan, yuk kita kantin saja” ucap Oik akhirnya
Mereka berempatpun pergi kekantin dengan perut yang sudah sangat kelaparan. Mereka siap mersedak-sedakan demi mendapatkan makanan untuk mengisi perut mereka.
#skiip

Terlihat seorang gadis duduk dipinggir lapangan tengah menatap langit dengan sendunya, tatapannya begitu dalam. Gadis itu tiba-tiba menjatuhkan tetesan air dari matanya, sepertinya ia menangis.Gadis itu menatap sekelilingnya dan tersenyum lembut saat melihat seorang pria tengah sibuk dengan bola basketnya. Saking asiknya menatap pria itu, gadis ini tak sadar ada seseorang yang duduk disampingnya.
“ kau suka Cakka ik?” ucap orang itu
Oik terlonjat kaget mendengar orang itu berbicara, ditatapnyalah orang itu “ cewe mana sih yang gak suka sama dia?” jawabnya seraya memperhatikan Cakka lagi
Orang itu manggut-manggut “ benar, tapi aku perhatiin tatapanmu kedia itu beda, entah kenapa aku merasa tatapan itu sangat mendalam” ujarnya menatap Oik
Oik menatap orang itu lagi “ dia itu mirip seseorang,,, seseorang yang sangat berarti dihidupku biet” ucap Oik menerawang
“ seseorang? Siapa dia?” tanya Obiet, orang yang duduk disamping Oik. Oik tak menjawab pertanyaan Obiet, ia masih menerawang jauh kesanah. Tatapannya membuat Obiet makin penasaran “ apa orang itu sangat istimewa bagimu?” tanya Obiet lagi
“ sangat” jawab Oik singkat
“ pasti orang yang dicintai olehmu, beruntung sekali memilikimu ik” ujar Obiet
“ dia tak beruntung, aku yang beruntung memilikinya” papar Oik “ seandaynya waktu bisa diputar, aku ingin mengulangnya dari awal lagi. Aku tak ingin dia mencintai aku, aku tak ingin kehilangan dia” lanjutnya. Obiet menatap Oik lekat-lekat, terlihat butiran bening terjatuh dari pelupuk matanya.
“ rasa cintamu itu sangat mendalam ik, kenapa kau  tak coba kejar dia lagi” ucap Obiet
“ seandaynya aku bisa mengejarnya, akan kukejar kemanapun ia pergi. Tapi kini tak mungkin, semuanya sudah berakhir. Dia tak akan pernah kembali” Oik mulai menangis mengingat pria yang dicintainya sudah tiada.
Obiet mencoba mencerna perkataan Oik, ditataplah Oik yang sedang menangis. Obietpun menghapus  air mata itu dengan kedua tangannya, Oik menatap Obiet lekat-lekat.
“ jangan biarkan air matamu terjatuh lagi ik, dia pasti sedih melihat kau menangis” ucap Obiet, akhirnya Obiet sadar bahwa orang yang dicintai oleh Oik itu sudah tiada, wafat.
Oik pun mencoba tersenyum, lalu membatu meratapi nasibnya yang begitu merana.
“ oh iya ik, Agni kemana? Biasanya kamu nempel terus sama tuh anak, kok sekarang dia gak keliatan batang hidungnya?” tanya Obiet mengganti topik pembicaraan, ia tak tega melihat Oik menangis lagi.
“ dia pergi kerumah Keke, katanya Keke mau kasih dia komik Naruto lagi. Tapi Keke pengen Agni yang ambil sendiri” ujar Oik malas
“ sepertinya kau tak begitu menyukai Keke yah?” tanyanya
Oik hanya mengangkat bahunya, tiba-tiba saja Obiet dipanggil oleh Cakka untuk berlatih basket lagi. Oik yang sedang tidak ada mood main basket memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, orang yang biasa mengirimi Oik massage itu, mengirim massage lagi ke Oik.

From : 087771234567
Aku mencoba memahamimu
Memahami apa yang sedang kau rasakan                
Akhirnya aku tahu apa yang sebenarnya sedang kau fikirkan
Jangan menangis, tetap tersenyum
Tinggalkan masa kelammu itu
                                                      
Isi massage itu membuat Oik menduga kalau orang itu adalah Obiet, Obiet baru tahu masalah yang difikirkan Oik tadi sepulang sekolah. Obiet juga bilang ke Oik untuk tetap tersenyum, sama seperti isi massage orang ini. Kini Oik sangat yakin orang ini adalah Obiet!!, iapun membalas massage itu.

To : 087771234567
Kau Obiet yah?

Oik menunggu cukup lama, akhirnya massage Oik dibalas juga.
From : 087771234567
Bukan, aku bukan teman sekelasmu
Aku kelas X-2, tapi kau mengenalku
                                    
Oik sedikit tak percaya dengan isi massage itu, ia sangat yakin orang itu adalah Obiet. Tapi ada sedikit rasa senang karna orang itu kelas X-2, ada kemungkinan dia adalah Cakka.

To : 087771234567
X-2? Siapa? Aku tak mengenal banyak anak kelas X-2, apa lagi cowo!
Mengaku saja kau ini Obiet kan?!

Oik langsung to the poin, ia tak ingin berbasa-basi lagi, kini Oik sangat penasaran dengan orang ini. Orang itupun membalas

From : 087771234567
Belum waktunya kau tahu aku siapa,
nanti setelah aku bisa buktikan kalau aku bisa lebih pintar darimu
baru aku akan memberitahumu
yang jelas                                  
aku pengagum rahasiamu

Oik membatin setelah membaca massage itu, ‘ pengagum rahasia?’ sebegitu  tak inginnya kah orang ini Oik tahu, apa karna orang ini pemalu? Atau karna ingin Oik melihatnya jika ia telah mengalahkan Oik?. Oik terus menerka-nerka atas alasan apa sampai dia tak ingin memberitahu namanya.
***** Secret Admirer *****
BAG II

Gadis itu terlihat sedang menunggu seseorang, dia terus mengetuk-ketukkan jarinya kemeja kelasnya. Matanya pun terus melihat kearah pintu kelas, ada seseorang yang dia tunggu. Gadis itu tersenyum saat melihat pria yang cukup tampan jalan menghampirinya, lalu duduk tepat dibangku depan gadis ini duduk. Gadis ini menyentuh badan pria itu, si pria menoleh.
“ aku mau tanya sesuatu dong” pinta gadis itu, pria itu membalikan badannya menghadap gadis tersebut
“ mau tanya apa ik?” pria itu bertanya
“ janji kamu jawab jujur yah” pinta Oik, gadis itu. Pria itu mengangguk
“ nomor ini nomor kamu kan?” tanya Oik seraya menunjukan nomor orang yang sering mengirimi Oik massage. Pria itu mengerutkan dahinya, sepertinya itu bukan nomor dia “ jujur saja padaku!” pinta Oik. Pria itu menggelengkan kepalanya, “ kau jujurlah biet, jangan jail” ucap Oik memelas, tapi pria itu, Obiet tak kunjung mengaku “ kau berani bersumpah? Sumpah Demi Allah?” Oik menantang Obiet.
Apa yang dilakukan Obiet? Dia menerima tantangan itu, Obiet sudah bersumpah. Oik tak bisa berkata apapun, Obiet sudah berani bersumpah! Dia pasti bukan pelakunya.
“ memang itu nomor siapa ik?” tanya Obiet
“ dia bilang anak X-2, tapi dia gak mau kasih tau siapa namanya” jawab Oik lesu
Terlihat Agni menghampiri Obiet-Oik yang sedang mengobrol “ kalian lagi ngobrolin apaan sih? Kayaknya serius amat sampai tadi aku lihat pake jabat tangan segala” ucap Agni dengan nada menyelidik
“ tadi aku Cuma tanya ke Obiet nomor yang sering sms aku itu nomor dia atau bukan” jawab Oik
“ terus? Itu nomor Obiet?” tanya Agni
Oik menggeleng, terlihat raut wajah Agni yang lega. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan Agni dari Oik. “ kau tahu ini nomor siapa ag?” tanya Oik, Agni menggeleng. Oik makin putus asa, sepertinya dia tak akan tahu siapa orang itu.
“ gimana sepulang sekolah nanti aku cari tahu siapa orangnya ik? Kan X-2 banyak yang ikut eskul basket tuh, nanti aku tanyain deh” Obiet menawarkan bantuannya, ia tak tega melihat Oik putus asa seperti itu. Senyum Oik pun mengembang.
“ maaf yah aku gak bisa bantu, aku diajak Keke kerumah dia lagi. Dia ngajak aku nonton film naruto movie dirumahnya” ucap Agni
Oik terdiam, lalu tersenyum seraya menyentuh bahu Agni menandakan tak apa-apa. Oik berfikir, sepertinya Keke benar-benar ingin merebut Agni dari tangan Oik. Jika Oik melarang Agni, Agni mungkin akan marah kepadanya dan itu berarti rencana busuk Keke menghancurkan persahabatan Oik dan Agni berhasil. Oik mencoba menahan egonya.
#skipp

Terlihat seseorang gadis tengah asik mendriblle bola dengan asiknya, sedetik kemudian dia ngeshoot bola itu dan masuk!!! gadis itupun tersenyum. Seorang pria menghampirinya, berkata sesuatu kepadanya, raut wajah kekecewaanpun nampak diwajah gadis itu.
“ sorry ik, diantara mereka gak ada satupun yang tahu ini nomor siapa” ucap pria itu
“ yaudah gak apa-apa” ucap Oik, gadis itu “ oh iya, aku pulang duluan yah biet. Latihannya yang semangat yah? Inget besok tanding sama kakak kelas kan? Bye” lanjut gadis itu lalu pergi meninggalkan Obiet, pria itu. Mendengar perkataan Oik, senyum manis Obietpun muncul menampakan wujudnya (?)
Oik terus melangkahkan kakinya, menyusuri rerumputan didekat rumahnya. Terdengar handphone Oik berdering, pasti dari orang itu. Dan benar saja, Oik membukanya.

From : 087771234567
Aku tahu, kamu pasti lagi cari tahu siapa aku sebenarnya
Kamu pasti akan tahu, tapi nanti. Saat waktunya tiba.

Massage itu membuat rasa penasaran Oik keluar kembali. Ia mencoba menelponnya, tapi orang itu tak kunjung menganggat telpon Oik. Karna merasa dicuekin, Oik tak membalas massagenya. Oik masuk kedalam rumahnya, dilempar badannya kekasur. Oik menatap langit-langit kamarnya, menerawang membiarkan fikirannya melayang kemana-mana.
“ ternaya Obiet baik juga “ ucapnya tiba-tiba
Hah? Apa yang sebenarnya Oik fikirkan? Kenapa tiba-tiba Obiet  yang ada dibenaknya? Apakah Oik ada rasa kepada Obiet? Tidak-tidak!! Oik menyukai Cakka, anak X-2 . Tapi kenapa harus Obiet yang ada dibenak Oik saat ini, Mungkin kah? Oik ingin memastikannya, tapi semoga itu salah!! Oik tahu sepertinya Agni, sahabat Oik menyukai Obiet. Dari gelagat Agni kepada Obiet, terlihat sekali Agni menyukainya. Hanya saja Obiet tak mempedulikannya, tak meresponnya, atau dia tak peka!
***** Secret Admirer *****

Hari ini, tepatnya jam pulang telah berdentang. Siswa-siswi SMA 2 KOTA MANA telah memenuhi lapangan depan, mereka tak sabar melihat pertandingan basket antara kelas X dan XI. Tak ketinggalan Oik dan Agni pun ikut menonton, apa lagi 2 sahabat mereka Obiet dan Rio ikut ambil dalam pertandingan kali ini. Demi kemenangan junior melawan senior, mereka menurunkan orang-orang yang jago basket, yaitu Cakka sebagai kapten, Obiet, Rio, Ozy, Irsyad dan Deva. Mereka termasuk junior-junior yang hebat, walau masih junior mereka semua sudah mahir.
Siswi-siswi banyak yang meneriakan nama “ CAKKA” dia sangat populer disekolah ini. Oik jadi ciut melihat kakak kelas juga ikut meneriakan nama “ CAKKA “. Tapi Agni malah senyum-senyum sendiri, entah apa yang dia fikirkan. Oik mencoba menerka-nerka fikiran Agni, dilihat Agni ternyata tengah memperhatikan Obiet. Sepertinya dugaan Oik bener tentang Agni menyukai Obiet.
“ kau sepertinya menyukai Obiet yah?” tanya Oik ditengah keramaian murid-murid yang menonton pertandingan.
Agni tersenyum “ ketahuan deh” ucapnya
“ jelas sekali, dari gelagatmu Ag” ucap Oik
“ benar kah? Apa Obiet sudah menyadarinya?” tanya Agni sedikit takut
“ aku tak tahu, coba kau tanya orangnya” saran Oik meledek
“ gilak kamu ik, cari mati itu namanya!” ujar Agni gelang-geleng
“ itu bukan cari mati, cari pacar namanya :P” sangkal Oik, Agnipun tertawa menyadari perkataan Oik itu benar.
Pertandingan pun dimulai, bola pertama dipegang oleh kelas senior. Pertandingan hari ini sangat alot, kedua tim sama-sama kuat, saling serang satu sama lain. Terlihat Cakka yang jatuh terbegal oleh salah satu pemain senior, sorak-sorakpun mulai ramai mencemooh tim senior. Oik yang melihat Cakka terjatuh merasa iba, ingin sekali ia obati. Dilihatnya dengkul Cakka yang berdarah, berdarah karna tergesek lapangan. Akhirnya pertandingan dimenangkan oleh tim senior dengan selisih skor yang sangat tipis.
Tak terlihat kekecewaan diwajah pemain junior,mereka malah terlihat senang. Oik dan Agnipun menghampiri mereka.
“Kalian hebat sekali” ucap Agni, merekapun tersenyum kepadanya
“ tapi kalah” ucap Irsyad
“ gak apa-apa kalah juga, yang penting kalian undah lakuin dengan maksimal” ujar Agni
Agni sangat akrab dengan mereka, sedangkan Oik? Yah akrab juga, tapi tak seakrab Agni pastinya. Oik melangkah menghampiri Cakka yang sedang duduk menahan sakit. Ia duduk sendirian, Oik memberanikan diri untuk menyapanya.
“ dengkulmu tak diobati?” tanya Oik seraya duduk disamping Cakka, Cakka menatapnya
“ sudah kok” jawabnya
“ ohh sudah, tadi pertandingan yang hebat” ucap Oik
“ terimakasih, tapi sayang sekali kami kurang beruntung” ujar Cakka lesu
“ Cuma kurang beruntungkan? Yang terpenting kalian udah buktiin ke tim senior kalau kita para junior gak bisa diremehin, kita juga punya bakat” Oik menyemangati
“ bener tuh ik” ucap seseorang, ditengoklah keasal suara ternyata dia Obiet.
“ yang ngebuktiin bukan aku, tapi Obiet! Dia yang banyak kasih tim junior angka” papar Cakka
“ ahh tidak, kita semua kok yang kasih angkat” Obiet rendah hati
Dipandang lekat-lekat oleh Oik, Oik ingat sekali, dulu saat pertama masuk SMA Obiet berusaha mati-matian berlatih basket untuk bisa mengalahkan kelas X-2 . 3 kali pertemuan hasilnya kelas X-1 selalu kalah dari X-2, tapi sekarang? Dipertemuan  yang ke-4, pertemuan puncak akhirnya X-1 menang melawan X-2 . Itu suatu kebanggaan yang sangat berarti untuk Obiet, berkat kerja kerasnya, keuletannya akhirnya ia berhasil juga.
“oh iya, kau yah yang namanya Oik?” tanya Cakka membangunkan Oik dari lamunannya, Oikpun mengangguk “ jadi ini biet cewe yang sering kamu bilang penyemangat kamu itu?” ucapnya
HAH? Oik cengo, apa maksud dari perkataan Cakka barusan. Oik tak mengerti maksud Cakka itu apa. Terlihat gelagat Obiet yang mulai salting “ mmm, kamu ngomong apa sih cakk? Perasaan yang kejedot lapangan dengkul  kamu kenapa otak kamu yang jadi ngelantur” Obiet berusaha menutup-nutupi
Terlihat dahi Cakka mulai mengkerut, mencoba menyerap maksud dari perkataan Obiet “ eh, emang tadi aku bilang apa yah? Abaikan saja yah, heheh” ujarnya ikut menutup-nutupi sesuatu.
#skipp

Hari ini sangat menyenangkan, walau pertandingan tim junior dikalahkan tim senior  tapi hari ini tetap menyenangkan menurut Oik. Ia bisa mengobrol dengan Cakka, orang yang disukainya. Ia berjalan keluar dari gerbang sekolah dengan hati yang tersenyum-senyum, namun senyumnya meredup saat melihat disebrang sanah Cakka tengah asik mengobrol dengan seorang gadis, dia Keke. Oik mulai mengatur nafasnya yang mulai tak karuan efek dari amarahnya. Terlihat senyum licik dari Keke melirik Oik, apes sekali Oik.
Sepertinya sekarang Keke akan mengambil cowo yang Oik sukai, cowo yang mungkin bisa mengobati hati Oik dari keterputukannya itu. Kini kemungkinan itu sirnah, Keke pasti akan merebut Cakka, dia tak akan membiarkan Oik bahagia.
Oik sedang menunggu ojek yang biasa menjemputnya, tapi ojek itu tak kunjung datang. Oik mencoba menelpon ibunya, tapi tak diangkat olehnya. Oik masih tetap menunggu, sampai hari terlihat sudah sore. Kurang lebih 2 jam Oik menunggu. Terlihat seorang pengendara motor ninja merah menghampirinya, berhenti tepat didepan Oik. Orang itu membuka helmnya, ternya dia Obiet.
“ kau tak pulang ik?” tanya Obiet
“ ojek yang biasa menjemputku, tidak datang-datang” jawab Oik murung
“ kau naik gih” pinta Obiet, Oik menatapnya tajam “ sekarang sudah sore, kemungkinan ojek yang sering menjemputmu mengira kau sudah pulang” lanjutnya menerka-nerka
Oik berfikir sejenak, perkataan Obiet ada benarnya. Karna pertandingan tadi Oik telat pulang, pak Dirman, tukang ojek itu pasti mengira Oik sudah pulang. Sekarang juga sudah sore, tak mungkin Oik menunggunya lagi, Oik memutuskan menerima ajakan Obiet.
Oik menaiki motor Obiet dengan hati yang sedikit ragu-ragu, takut ada seseoran yang marah nantinya. Diperjalanan Oik tak berani menyentuh Obiet, walau jok motor itu menukik kebawah, Oik terus berusaha mundur menjauh dari badan Obiet. Rasanya Oik mengulang kembali masa-masa indahnya, masa-masa dimana dia selalu diantar pulang oleh Ray. Rasa nyaman itu tiba-tiba hadir menghampiri Oik, Oik merasa sangat nyaman berada didekat Obiet, sahabatnya. Degup jantung Oik kian cepat, perasaan apa itu? Sepertinya Oik punya rasa kepada Obiet. Oik teringat Agni, dia tidak boleh menyukai Obiet, dia harus membunuh perasaan ini!! Oik tak ingin menyakiti hati Agni, Agni sahabat yang sangat berarti dihidup Oik.
Obiet mengantar Oik sampai tepat didepan rumahnya, Oik sangat berterima kasih kepadanya. Obietpun pulang kerumahnya, terlihat punggung Obiet yang semakin menjauh, rasanya agak sedih. Oik mulai masuk kedalam rumahnya, membaringkan tubuhnya kekasur dan tertidur lelap. Ia sangat kelelahan.
***** Secret Admirer *****

Tangan Oik merasa tengah digenggam, digenggam oleh pria yang dicintainya. Oik menatap lekat-lekat pria itu, terlihat senyum hangat yang selalu Oik rindukan itu mengembang dibibirnya. Pria itu menarik dengan halus tangan Oik, berlari menghampiri sesuatu, sesuatu yang sepertinya Oik kenal, ninja merah. Seingat Oik, Ray memakai ninja warna Biru ninja merah itu milikk... Oik tak ingat itu punya siapa. Oik menaiki motor itu, dedekapnya pria itu dengan eratnya, ia melepaskan dekapannya tapi Ray memegang tangan Oik tanda ia ingin terus merasakan dekapan yang hangat itu.
Oik terbangun, Oik ingin sekali terus berada dalam mimpi itu. Oik tak ingin mimpi itu pergi, Oik ingin bersama Ray terus. Oik sungguh merindukannya. Oik terduduk lesu, memikirkan apa yang terjadi kepadanya? Sudah lama ia tak memimpikan Ray lagi, hanya kemarin saat Ray menggenggam tangannya. Mimpi itu pasti punya maksud, tapi apa?

Oik terlihat duduk sendiri didalam kelas. Sahabatnya, Agni tak terlihat batang hidungnya sama sekali. Padahal jarum jam sudah menunjukan pukul  7.10, lima menit lagi bel masuk berbunyi. Tapi Agni kemana? Tasnya sudah tergeletak disamping tas Oik, kemana orangnya?.  Dilihat Keke berjalan masuk kedalam kelas, itu siapa yang berada dibelakang Keke? Yap Agni. Sepertinya Agni sudah terpengaruh oleh trik liciknya Keke. Oik membatin.
Bel masukpun berbunyi, sepanjang pelajaran B.Indonesia Agni tak berkata apapun. Sesekali Oik mencoba mengajak obrol, tapi Agni tak meresponnya, dia diam seperti batu!. Sepertinya Agni marah kepadanya, ia mencoba menanyakan kenapa Agni marah? Tapi Agni tak kunjung menjawab. Dan ketika bel istirahat berbunyi, Oik bangkit dan pergi. Sebelum ia pergi ditahanlah tangannya oleh Oik.
“ kau marah karna apa?” tanya Oik memelas
“ kau tak tahu? Coba kau intropeksi diri, kesalahan apa yang kau perbuat? Jangan ngerasa kau sahabat yang paling baik!!” ucapnya sinis
Oik cengo mendengar perkataan Agni barusan, kata-kata “ jangan ngerasa kau jadi sahabat yang paling baik” itu membuat hati Oik ngejleb. Sebenarnya kesalahan apa yang ia lakukan sampai membuat Agni marah padanya?.
Sepulang sekolah Oik menanyakannya lagi, Oik menghampiri Agni yang sedang asik mengobrol dengan Keke dikelas.
“ sebenarnya aku salah apa Aag?” tanya Oik
“ ngaca mangkannya ik!” timpal Keke
“ diam kamu Ke!!” ucap Oik marah “ apa orang ini sudah menghasutmu Ag?” lanjut Oik bertanya
“ kenapa kamu menyalahkan Keke, sepupumu yang baik. Seharusnya kamu salahkan dirimu sendiri, kau sudah tahu aku menyukai Obiet, kenapa kau terus-terusan deket-deket dia?!” ujar Agni mulai kesal
“ deket-deket? Kita bersahabat Ag, kamu tahu sendiri Aku, Kamu dan Obiet itu bersahabat bukan?” Agni beralasan
“sahabat sih sahabat tapi gak sampai jalan berduaan juga” lagi-lagi Keke menimpali, dia sedang memanas-manasi situasi
“ kau jangan jadi kompor Ke, aku tahu kamu emang mau bikin persahabatan Aku dan Agni hancur!! Aku tahu fikiran busukmu!!!” Oik emosi
“ Keke benar, kalau Cuma sahabat kamu sama dia gak sampe boncengan berduaan kan? Kau jalan berduakan sama dia?” tanya Agni
“ jalan? Kemarin Obiet hanya mengantarku Ag, aku berani bersumpah!” tantang Oik kepada dirinya sendiri.
“ sumpahmu tak dapat dipercaya” Keke memanas-manasi lagi
“ kau diam ke!!!” bentak Oik
“ kau yang harusnya diam” Agni balik membentak Oik, Agni lebih percaya kepada Keke ketimbang sahabatnya sendiri.
Kini persahabatan antara Oik dan Agni telah hancur, hancur karna Keke! Sepupu yang paling dibenci Oik. Agni terus menjauhi Oik, Oik sudah berjuta-juta kali meminta maaf kepadanya tapi dia tak kunjung memberi maaf. Oik memutuskan menjauhi Obiet, mungkin dengan cara itu Agni dapat memaafkannya. Tapi ternyata tidak!!.
Kini Oik sendiri, tak ada yang menemani harinya. Harinya serasa kelabu, tak ada yang mewarnainya lagi, tak ada keceriaan lagi, tak ada candaan lagi. Hidupnya sangat hampa, Oik tengah duduk menyendiri diperpus sekolahnya, menyendiri menjauhi orang-orang disekitarnya. Oik sangat terpuruk. Handphone nya berdering, satu massage masuk. Oik membukanya dengan malas

From : 087771234567
Akhir-akhir ini aku melihat kau lebih suka menyendiri
Menjauh dari orang-orang yang kau kenal
Aku merindukan senyum manismu yang hilang
Aku ingin melihat kau tersenyum lagi

Oik mulai ingin meladeni orang ini, dia tak tahu harus bercerita kesiapa lagi. Oik sudah tak sanggup mengangkut beban ini sendiri. Siapa tahu dengan ia bercerita kepadanya bisa sedikit meringankan beban ini.

To : 087771234567
Masalah selalu menimpaku
Sejak orang yang aku takuti itu hadir dihidupku lagi

From : 087771234567
Apa kah orang itu Keke?

To : 087771234567
Kau tahu dari mana?                        
Aku tak pernah menceritakan itu kesiapapun

From : 087771234567
Aku tahu semua tentang kau,
aku tahu apa yang kau suka dan tidak suka              
kalau aku boleh tahu, ada masalah apa diantara kau dan Agni?

From : 087771234567
Dia salah faham kepadaku,
Waktu itu aku boncengan berdua dengan orang yang disukainya
Dia hanya mengantarku pulang, tapi Keke telah menghasutnya
Agni mengira aku jalan dengan pria itu

To : 087771234567
Apakah pria itu Obiet? Apakah kau ada rasa dengannya?

From : 087771234567
Yap, kau tepat
Rasa? Saat ia mengantarkanku pulang
perasaan itu timbul begitu saja
tapi aku tak ingin menyakiti hati Agni
aku pendam perasaan itu, aku ingin melihat Agni bahagia
tapi naasnya Keke sudah menghasutnya

From : 087771234567
Semua itu ulah Keke?
Bukankah dia sepupumu? Mengapa dia jahat kepadamu?
                                                   
To : 087771234567
Ceritanya panjang..
Keke  terobsesi dengan pacarku, ia ingin memiliki seutuhnya
Kekepun mulai membuat aku sengsara, sama seperti sekarang
Dia menghasut semua sahabatku, orang yang dekat denganku
Pacarku tak  tega melihat itu semua, diapun memutuskanku lalu jadian dengannya
Naasnya beberapa saat setelah mereka jadia, Ray pacarnya tertabrak
Ia meninggal ditempat, ia rela menyelamatkanku dan mengorbankan nyawanya untukku
                                                                                                                                                                                  
To : 087771234567
Cinta pria itu sangat mendalam
Aku mungkin tak sanggup melakukan  itu,
Tapi aku akan melakukan sesuatu untukmu
                                                                                      
From : 087771234567
Kau akan melakukan apa?

Itu massage terkahir yang orang itu kirim kepada Oik, Oik coba menanyakan orang itu bakal melakukan apa? Tapi dia tak menjawabnya. Dicobalah Oik menelponnya, tapi orang itu tak mengangkat. Kini Oik mulai panik, siapa orangnya saja Oik tak tahu, gimana mau menghentikannya.
Oik larut dalam kepanikannya, ia melihat seorang wanita dan seorang pria menghampirinya. Keadaan perpus sekolah Oik sangat gelap, tak layak disebut perpustakaan. Samar-samar Oik melihat wajah mereka, mereka adalah Agni dan Obiet. Reflek Oik berlari menghampiri Agni, dipeluknyalah Agni dengan eratnya.
“ uhuk,, uhukk, kayaknya kamu udah janji gak akan ngelakuin ini lagi deh ik” celetuk Agni tak bisa nafas
Oikpun melepas pelukannya “ maaf, reflek Ag” ucap Oik
“ permintaan maafmu aku terima” jawab Agni
“ serius nih? Kamu beneran udah maafin aku ag?” tanya Oik memastikan
“ tentu, Obiet udah cerita semua sama aku. Akhirnya aku sadar, dia gak suka sama aku, dia sukanya sama kamu Ik” papar Agni
Oik cengo, apa maksud dari ucapan Agni barusan “ maksudmu?” tanyanya
“ iyah, tahu gak orang yang sering kirim kamu massage itu? Itu dia ik” jawab Agni
Oik memelototkan matanya kaget, “ diii..diiaa? jadi selama ini kamu bohong sama aku? Bahkan kamu udah  berani sumpah demi Allah sama aku! Hah? Dasar penipu!!!” ucap Oik marah
Oik berlari meninggalkan mereka berdua diperpus, Oik sangat kecewa pada Obiet. Oik tak habis fikir, kenapa Obiet sampai senekat itu? Kenapa Obiet sampai berani bohong kepadanya. Air mata Oik mengalir dengan derasnya, Oik memutuskan untuk pulang, pergi meninggalkan penipu itu.
Baru saja Oik berbaikan dengan Agni, kini Oik harus melihat kebohongan itu. Oik sangat membenci  orang yang berbohong, apa lagi Obiet terlalu nekat! Obiet sudah bersumpah dan tetap tak mengaku!
Handphone Oik berdering, sepertinya Obiet mengirim massage lagi.

From : 087771234567
Aku minta maaf
Aku tahu aku salah, aku tahu tindakanku terlalu nekat
Tapi aku tak ingin kau tahu kalau aku adalah Obiet
Aku takut kau akan menjauh nantinya, tapi...
Aku harus membongkarnya,         
Aku ingin kau berbaikan dengan Agni

To : 087771234567
Aku gak bisa menerima kebohonganmu itu!
Jangan harap aku bakal bales sms mu lagi!!

Oik membalas massage itu dengan rasa kekesalannya yang membabi buta. Oik tidak bisa mengontrolnya, Oik tempramental.
***** Secret Admirer *****

Beberapa hari belakangan ini terlihat Oik masih menjauh dari Obiet, pengakuannya itu membuat Oik murka. Agni sudah coba membujuk Oik untuk memaafkan Obiet, tapi Oik sangat keras kepala! Biasanya dinasehati sedikit oleh Agni, dia langsung menurut tapi sekarang tidak. Oik begitu membenci seorang pembohong, apa lagi dia sudah berani menyebut nama ALLAH dalam sumpahnya. Oik tak dapat dengan mudah memaafkan orang seperti itu.
“ kau tak merasa iba kepadanya ik?” ucap Agni, Oik menggelengkan kepalanya “ kasihan aku lihat dia, dia jadi gak pernah eskul basket lagi, sekarang dia terlihat pucat” ujar Agni seraya memperhatikan Obiet yang lewat dihadapan Oik dan Agni
“ lihat! Menyapapun dia tidak!” ujar Oik
“ dia terlalu memahamimu, dia tak ingin mengganggumu ik” Agni menjelaskan, Oik manatap Agni dalam. Mengapa Agni begitu memahami Obiet? Oik lupa bahwasannya Agni pernah menyukai Obiet “ Obiet itu bener-bener menyukaimu ik, apa kamu gak mau membuka sedikit hatimu untuknya?” tanya Agni
Oik tak menjawab. Oik menatap langit, menerawang keatas sanah. Agni tak tahu apa yang sebenarnya Oik fikirkan, ia sering sekali melakukkan itu. Entah ada apa. “ aku tak ingin menyakitinya” ucapnya
Agni menatap Oik tajam “terimalah dia” ujar Agni
“ tidak!! Disinih masih ada Keke, aku tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya” papar Oik
“ itu tak akan terjadi ik, kamu masih punya aku dan Obiet. Kita akan tetap bersama ik” ujarnya, Oik menoleh kearah Agni menatapnya dengan rasa terharu. Akhirnya Agni benar-benar kembali.
#skipp

Kata-kata Agni kemarin membuat Oik tersadar bahwasannya dia, Agni dan Obiet adalah sahabat, tak ada satupun yang bisa memisahkan mereka. Oik memutuskan memaafkan kesalahan Obiet, tapi naasnya Obiet tak masuk sekolah hari ini. Di sms tak ada balasan, ditelpon ternyata nomornya tidak aktif.
“Obiet kemana yah ag? Kok tanpa keterangan?”  tanya Oik khawatir
“ sebenarnya...” jawab Agni menggantung, Oik meliriknya “ waktu kita diperpus, waktu kamu pertama kali marah sama Obiet, Dia mimisan ik. Aku antar dia pulang, orang tuanya langsung memanggil dokter, aku tak tahu ia sakit apa tapi sepertinya sangat serius ik” lanjutnya menjelaskan
“ dia sakit? Pantas aku perhatiin akhir-akhir ini dia kelihatan pucat” ucap Oik, raut wajahnya menampakan rasa kekhawatiran yang sangat besar “ kamu tahu rumahnya dimana? Yuk kita jenguk” lanjutnya mengusulkan. Agni mengangguk.

Mereka berdua pun pergi kerumah Obiet. Sampai disanah ternyata Obiet tidak ada dirumah, pembantu Obiet bilang dia dirawat dirumah sakit sari asih. Oik dan Agnipun langsung cabut kerumah sakit itu, ditanyalah ke resepsionis, ternyata Obiet diruangan 2013, seperti tahun ini.
Didorong pintu ruangan 2013 dengan pelan, Oik takut mengganggu Obiet yang mungkin sedang tertidur. Benar saja Obiet sedang tertidur, disanah ada ibu dan ayah Obiet, raut wajah mereka terlihat sangat khawatir melihat kondisi Obiet yang sangat lemah.
“ permisi om, tante” sapa Agni dan Oik
Raut wajah ibu Obiet terlihat bingung, sepertinya dia tak mengenal Oik dan Agni “ kami temannya Obiet tante” ujar Oik menyadari kebingungan itu
“ oh teman Obiet, ayo masuk” ucapnya mempersilahkan, terlihat ayah Obiet yang tersenyum pada Oik dan Agni “ kamu yang waktu itu ngantar Obiet pulang itu kan?” tanya ibu Obiet kepada Agni.
Agni menganggukkan kepalanya “ iya tante, saya Agni” jawabnya
“ nak Agni kenal sama anak yang namanya Oik” tanya Ayah Obiet tiba-tiba
Terlihat Oik yang cengo, kenapa ayah Obiet bisa menanyakan dirinya? Apakah Obiet sering menceritakan Oik kepada Ayah dan Ibunya?. Oik menerka-nerka.
“ Oik itu dia om” jawab Agni seraya menunjuk kearah Oik, Oik tersenyum manis.
Terlihat ibu Obiet yang berbisik kepada suaminya, mereka tengah membicarakan Oik. Dari raut wajah ibu Obiet sepertinya dia tak begitu senang dengan kehadiran Oik disitu, sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu.
“ ada apa yah om, tante?” tanya Oik memberanikan diri untuk bertanya
Ibu Obiet menatap Oik lekat-lekat “ sebenarnya... Obiet melarang kami memberitahu kamu tentang keadaannya nak” ucapnya
Lagi-lagi Obiet tak menginginkan Oik tahu, kemarin namanya, sekarang penyakitnya “memang Obiet sakit apa tante?” tanya Oik
“ dia terkena kanker nak” ucapnya lirih, setetes air mata itu terjatuh.
“ emmmm, ibuuu” seseorang berbicara
Kami semua menatap Obiet yang kelihatnya sudah sadar dari tidurnya, tidak! Sepertinya dari pingsannya. Ibu Obiet mendekat keranjang Obiet, dipegang erat tangan anaknya itu, ia sangat menyayangi anaknya. Terlihat Obiet yang sedang berusaha menormalkan pandangannya, sepertinya  masih buram.
Obiet memelototkan matanya saat melihat Oik ada didepan ranjangnya “ oo..oik” ucapnya
“ maafkan ibu biet, ibu tak tahu, nak Oik tiba-tiba datang kemari. Ibu minta maaf nak” ujar ibunya memelas, terlihat sekali rasa penyesalan dimatanya.
Obiet tersenyum, menandakan itu sudah tak jadi masalah “ kamu sudah memaafkanku ik?” tanyanya
Oik terkekeh mendengar pertanyaan itu, jelas-jelas Obiet tengah sekarat sekarang, dia masih saja memikirkan Oik sudah memaafkannya atau belum “ harusnya aku yang minta maaf biet” jawabnya
Terlihat Obiet memberi tanda kepada orang tuanya, merekapun keluar dengan membawa Agni. Obiet menyuruh Oik mendekat “ kau tak salah apa-apa ik, aku yang sudah banyak salah sama kamu” ucapnya. Buliran bening itupun terjatuh, Oik sudah tak sanggup menahan air matanya “ aku pernah bilang kau jangan menjatuhkan air mata ini lagi ik” ujarnya seraya menghapus air mata Oik.
Terlihat Oik menggigit bibir bawahnya, mencoba manahan tangisnya pecah. Tapi dia tak cukup kuat untuk menahannya “ aku gak sanggup, melihatmu terbaring tak berdaya seperti ini membuat hatiku sakitt!! Sakit sekali biet” ucapnya, genggaman Obiet makin keras “ kamu gak akan ninggalin aku kan biet?” tanya Oik akhirnya
Obiet terdiam, lalu senyumnyapun mengembang “ aku sendiri tak tahu apakah aku cukup kuat melawan penyakit ini, kadang aku berfikir sebaiknya aku mati saja. Aku tak ingin merepotkan orang tuaku lagi” jawabnya, Oik menggeleng-gelengkan kepalanya, tangisnya makin menjadi-jadi “ tapi aku gak pengen ngeliat orang yang aku sayangi menangis sedih karna aku, aku harus kuat melawan penyakit ini” lanjutnya
Oik tersenyum “ kamu harus kuat!! Aku yakin kamu pasti bisa biet, aku yakin kamu bisa menang ngelawan penyakit ini!!” ucapnya, Obiet mengangguk “ kau berjanji akan terus bernafas untuk ku?” tanyanya
“ janji” jawab Obiet seraya mengacungkan jari kelingkingnya, Oikpun mengkaitkan kelingkingnya. Mereka tengah mengikat janjinya.
Sebenarnya Oik tak begitu mempercayai janji Obiet, Oik masih ragu dengannya. Oik dan Agni terpaksa pulang karna sudah diusir oleh satpam RS tersebut. Peraturan dirumah sakit ini sangat ketat, jam besukpun sampi dibatas-batasi. Oik memutuskan besok datang kembali kesini, Oik tak ingin sedetikpun meninggalkan Obiet.
Keesokannya Oik dan Agni datang lagi kerumah sakit setelah pulang sekolah, didoronglah ruang 2013. Tak ada siapa-siapa disanah, Oik mulai panik fikirannya sudah kemana-mana. Ia takut Obiet telah tiada. Merekapun berlari keluar, mencari suster disekitar sanah.
“ sus, pasien diruang 2013 ini kemana yah?” tanya Oik panik
“ 2013, kamu Oik?” tanya suster itu, Oik mengangguk “ orang tua mereka memindahkan anaknya ke.. sepertinya kerumah sakit yang berada diSingapur. Anak itu titip surat buat kamu” lanjutnya, seraya memberi Oik secarik surat
Dibukalah surat itu taks abaran, untung tak sampai robek. Oik mulai membacanya.

Untuk Oik, gadis yang selama ini jadi penyemangat hidupku.
Kau dulu pasti tak pernah sadar bahwasannya aku menyukaimu. Tapi saat kau tahu “ secret admirer” mu itu siapa, mungkin dia harus pergi. Sayang sekali aku belum bisa membuktikan aku lebih pintar darimu, aku sering sekali mendengar kau sangat menyukai pria pintar, aku ingin sekali kau menyukaiku ik, aku ingin sekali kau melihat keberadaanku.
Saat kau membaca surat ini kamu harus berjanji kau takkan pernah menangis lagi! Karna aku harus pergi, orang tuaku memintaku berobat ke Singapur. Alat-alat kedokteran di Negara itu sudah sangat canggih, orangtuaku ingin sekali melihatku sembuh, mereka tak tega melihatku kesakitan seperti ini. Jadi aku pamit yah ik J
Aku pamit bukan untuk mati seperti pria yang dulu kau cintai, aku berjanji aku akan sembuh dan kembali kesini lagi. Melihat senyum manismu, melihat tawamu pasti akan sangat ku rindukan. Aku akan tepati janjiku, aku akan terus bernafas untukmu asal kamu berjanji tak akan menyia-nyiakan air matamu lagi. Kau harus berjanji!!
Kau tak usah menungguku ik, kau tak usah membiarkan hatimu kosong selama aku pergi. cobalah membuka hatimu untuk pria lain. Aku akan sangat bahagia jika melihatmu bahagia, jika aku balik nanti aku ingin sekali melihatmu bahagia walau bersama orang lain, bukan bersamaku.
Aku berjanji akan sesegera mungkin kembali, aku mencintaimu. Cintaku sangat besar dari apa yang kamu kira.

Secret Admirer mu
OBIET. P

Oik mencoba menahan tangisnya pecah, ia tak boleh menangis jika menginginkan Obiet pulang. Dilipatnya surat itu, lalu ditaruhnya didada. Agni memeluknya, mencoba menenangkan hati Oik. Agni kasihan melihat sahabatnya, Oik begitu malang. Dia harus merasakan kehilangan untuk ke-2 kalinya, walau yang ini bukan untuk selamanya.
“ dia berjanji akan bernafas terus untukku Ag” ucap Oik “ asal aku tak  menangis, dia pasti kembali!!” lanjutnya
***** Secret Admirer *****

Satu tahun telah berlalu~
Seorang gadis tengah asik memandangi awan diangkasa, ia tersenyum manis. Gadis ini tengah asik duduk menyendiri ditaman sekolah, taman yang cukup sejuk untuknya memandang langit. Sekolah sudah sepi, tak ada satu muridpun tertinggal disini, ini waktu yang tepat untuk Oik – gadis itu –memandangi indahnya awan sore. Sedangkan sahabatnya – Agni – tengah asik berpacaran dengan Rio.
Tapi Oik masih sendiri, setia menunggu pujaan hatinya. Oik yakin, pria itu pasti akan menepati janjinya! Karna Oik sudah menepati janjinya, ia berjanji tak akan menangis lagi, ia sudah membuktikannya.
Awalnya ia mencoba membuka hatinya lagi, untuk Cakka. Ternyata Cakka cowo populer disekolah ini menyukai Oik, tapi Oik tak bisa menerimanya. Oik menolaknya, Oik sadar sepertinya Keke sepupu Oik menyukai Cakka layaknya Keke menyukai Ray, tapi bukan terobsesi lagi ini lebih mendalam. Karna Oik merelakan Cakka untuk Keke, akhirnya Keke sadar dan meminta maaf kepada Oik atas perbuatan jahatnya. Sekarang dia sudah menjadi sahabat Oik, dan menjadi sepupu yang selama ini Oik inginkan.
Kini hari-hari Oik dipenuhi warna, Oik makin banyak mempunyai  sahabat. Hidupnya makin bahagia, walau kebahagiaan itu terasa belum sempurna, Oik berusaha membuatnya sempurna. Dengan melihat sahabatnya bahagia, dia sudah sangat bahagia.
Sepertinya kebahagiaan Oik akan menjadi sempurna. Terlihat seorang pria tampan menghampiri Oik yang tengah asik memperhatikan langit sore. Pria itu duduk disampingnya, ikut memperhatikan langit sore, Oik tersadar lalu menoleh kearah pria itu.
Dilihat wajah pria itu dari samping, sepertinya wajah itu tak asing. Senyum Oik pun mengembang, akhirnya pujaan hatinya kembali. Oik memeluk pria itu dengan eratnya, ia tak ingin melepasnya lagi.
“ aku merindukanmu ik” ucap pria itu
Oik melepas pelukannya “ aku juga sangat merindukanmu” ujar Oik

Akhirnya Oik menjadi seorang gadis yang sangat bahagia didunia. Dia sudah memiliki banyak sahabat dan 1 pacar pastinya. Dia akan menjaga semua yang telah ia miliki dan tak akan pernah melepaskannya. Secret Admirer membuktikan dia telah membuat senyum seorang gadis yang terpuruk karna masa lalunya kembali.

TAMAT