Secret Admirer
Orang yang akan membuat seorang
gadis tersenyum
Senyum yang dulu hilang akan dikembalikan
lagi olehnya
Walau akan menghadapi banyak
halangan
Dia akan terus berusaha membuat
gadisnya tersenyum
Tersenyum bahagia, paling
bahagia didunia~
Oik
tersenyum bangga saat melihat isi rapotnya, bangga sekali tepatnya. Gimana gak
bangga? Nilai rapotnya sangat memuaskan, tidak ada nilai cacat satupun apa lagi
nilai Matematikanya yang nyaris sempurna, hanya saja nilai B.Inggrisnya lumayan
minim. Walau seminim apapun dia bisa memakluminya, yah karna B.Inggris mata
pelajaran yang menurut Oik jadi monster dari semua pelajaran! Gimana gak
disebut monster? Setiap kali dia ulangan pasti hasilnya remed lagi remed lagi.
Kosa kata dalam B.Inggris itu membingungkan, yang harusnya dibaca ini jadi
dibaca itu, susah bukan?!.
Untung saja
teman baiknya, Obiet dan Agni pintar dalam pelajaran ini tapi mereka minim
dalam pelajaran Matematika, barter deh mereka:D. Kerjasama yang menguntungkan
bukan? PastinyaJ
Senyum itu pudar saat mendengar handphonenya berdering. Oik
terdiam menatap handphone yang tengah berdering, berdering menandakan satu
massage masuk. Diapun mengambil handphone itu dan menatap layarnya dengan penuh
curiga. Lalu membukanya.
From : 087771234567
Libur sudah habis nih,
tapi kamu
pasti gak bosen-bosen deh liat nilai rapotmu yang bagus itu.
Asyik yah
dapet ranking ke-2. Tetap pertahankan yah, kalau bisa lebih ditingkatkan jadi
ranking 1 J
Hah?
Terlihat Oik yang tercengang, pastinya ia tak percaya dengan isi massagenya
itu. Gimana orang itu bisa tahu Oik tengah asik menatap rapotnya? Apakah Oik
tengan diintai oleh seseorang? Apakah dikamarnya ini ada mata-mata?
Tidak-tidak, ini sudah malam!! Mana mungkin ada orang gentayangan kalau bukan
setan!! Setannnn??? Ngapain takut,kecoa lebih menjijikan ketimbang setan!.
Oik
mengabaikan massage yang masuk barusan itu, sekarang sudah malam dan sebaiknya
ia tidur karna besok ia harus bangun pagi dan berangkat ke sekolah. Hari
pertama masuk sekolah disemester ke-2.
***** Secret Admirer
*****
Matahari menampakan cahayanya, Oik yang tengah asik
berpacaran dengan gulingnya pun terganggu dengan sinarnya yang begitu
menyilaukan. Oik membuka matanya, dan bergegas bangkit untuk menutup jendela
kamarnya.
“ si mamah ganggu aja, baru juga jam berapa?” ujarnya
ngedumel
Jam? Sekarang jam berapa, pandangan Oik melesat kearah meja belajarnya. Disanah terdapat jam, Oik
melongo tak percaya menatap jarum jamnya sudah menunjukan pukul 6.45
“ HWAAAA, Kesiangan nih aku!!!” teriaknya lalu cuss kamar
mandi dengan gerakan kilatnya.
#Skipp
Oik sudah rapih, ia siap
berangkat ke sekolah. Karena rumahnya sangat-sangat pelosok, jarang ada angkot
atau kendaraan umum yang lewat. Ia pun diantar oleh mamahnya.
Tak usah berlama-lama dijalan,
tak usah keasikan menghirup udara pagi yang segar lama-lama, Oik sudah sampai
disekolah tercintanya SMA 2 KOTA MANA. Ia sekarang duduk dikelas 1 atau lebih
tepatnya kelas 10, dia masuk golongan kelas unggulan yaitu X-1 . Walau
sebenernya anak-anak X-1 tidak seunggul nama kelasnya heheh._.v.
Oik berjalan
menyusuri koridor dengan hati yang sangat damai bukan-bukan bahagia tepatnya.
Gimana gak bahagia? Selama 15 hari ia terkurung dipenjara yang bermerek “
Rumahku Surgaku” itu hanya merek!, kenyataannya ia seperti dipenjara. Ia tak
bisa kemana-mana, sebenarnya bisa hanya saja ia tak punya teman disekitar
rumahnya, duh kata-katanya terlalu sadis!! Ulang, dia tidak punya teman akrab
dirumah. Dulu memang dia akrab dengan teman rumahnya tapi sejak ia masuk SMP
Oik mulai menutup diri dan lebih memilih
berdiam diri dirumahnya.
Senyumnya
terus terlontar sepanjang jalan, kelas X-1 berada di ujung! Sangat jauh dari
gerbang sekolah tapi sangat dekat dengan kantin tempat nongkrong anak-anak cari
mati! Mati? Gimana gak cari mati? Kantinnya tak cukup luas untuk menampung
siswa-siswi SMA 2 KOTA MANA. Setiap istirahat tiba, murid-murid berlomba untuk
sampai duluan di kantin, berlomba bukan untuk ajang perlombaan yang nantinya
pemeng dapat piala tapi yang menang dapat udara segar dan tidak perlu
berdesak-desakan lagi untuk jajan dikantin. Murid-murid disini sudah terbiasa
dengan keadaan kantin yang seperti itu, Oik sangat diuntungkan karna kelasnya
berada didekat kantin jadi ia tak usah berlari-lari untuk sampai disanah. Tidak
seperti adik-adik kelasnya yang harus naik turun tangga dulu jika ingin ke
kantin.
Oik
melambaikan tangannya saat melihat Agni sobatnya nangkring didepan kelas X-1
“ Agniiii, cimicimikuuuu aku miss
youuu!!!” ujar Oik seraya berlari kearah Agni
Agni yang melihat Oik berlari
kearahnya kabur kedalam kelas, tapi apa yang Oik lakukan? Ia terus mengejar
Agni dan tertangkap, kena deh Agni dengan pelukan maut Oik.
“ aku kangenn 2 minggu gak ketemu
sahabat kesayangan aku yang satu ini, kamu gak kangen aku apa ag?” tanya Oik manyun
“ UHUK UHUKK, lepasin dulu
pelukan lo ini ik, sesek nih!!” Agni memohon
Oik pun melepasnya “ mangap
cimicimi” ujar Oik
“ iya aku maafin, tapi cumi
jangan gitu lagi!! Bisa mati nanti anak orang!” jawab Agni memberi peringatan
Oik mengacungkan jempolnya, tanda
ia tak akan melakukannya lagi. Oikpun melempar tasnya dan duduk tepat didepan
tas itu. Baru duduk 5 detik, handphone
Oik berdering menandakan satu massage masuk, iapun membukanya.
From :
087771234567
Pagi yang
cerah, secerah senyum manismu yang indah
Senyummu
selalu membuatku tersenyum bahagia J
‘nomor yang semalem’ Oik
membatin. Kata-kata dimassage itu terlalu manis menurut Oik, apakah orang yang
mengirim massage ini teman sekolahnya? Atau orang yang naksir Oik? Mungkin.
“ hey ik, sms dari siapa tuh?”
tanya Agni, dengan pedenya Agni langsung mengambil handphone Oik tanpa seijin
dia. “ Pagi yang cerah, secerah senyum
manismu yang indah. Senyummu selalu membuatku tersenyum bahagia” Agni
membacanya dengan lantang
Reflek Oik langsung mengambil
handphonenya, terlihat raut wajah Oik yang memerah, memerah karna malu
sekaligus marah atas tingkah laku Agni. “ Apaan sih lo Ag? Gak sopan banget
baca-baca sms orang, kenceng-kenceng pula!!” ambek Oik
“ ehh ik, maaf maaf” ucap Agni
meminta maaf, Agni sadar bahwa tindakannya tadi itu salah “ sorry ik, janji gak
akan kayak gitu lagi deh” lanjutnya seraya mengangkat jari telunjuk dan jari
tengahnya membuat tanda perdamaian.
Terlihat Oik yang memanyunkan
bibirnya, sepertinya Oik sangat marah. Agni terus meminta ampun kepadanya
sampai hampir sujud-sujud. Senyum licik Oikpun mengembang dibibirnya, Agni yang
tersadar tengah dikerjai oleh sahabatnya itu mentoyor Oik dengan watadosnya.
“ ahh, sial kamu ikk!!!” ujar
Agni sebal
“ heheh, selamat ulang tahun Agni
cimi-cimiku. Maaf aku gak bisa kasih kado buat kamu, kere mendadak nih aku”
ucap Oik mengucapkan selamat.
Ternyata hari ini adalah hari
ulang tahun Agni, Agni sampai tak sadar kalau dia tengah dikerjai oleh
sahabatnya yang jail ini. Agni sebelumnya tak menduga kalau Oik mengingat
ulangtahunnya, Agnipun tak menduga Oik akan mengerjainya, untung hanya Oik yang
mengerjainya coba kalau satu kelas? Bisa berabe nanti!.
“ kado gak penting ik, kamu udah
inget aja aku seneng rasanya J” papar Agni
“aduh jadi terharuuuu aku, PU
jangan lupa!!” ucap Oik nyeplos
“ PU? Emang ada yang ulang tahun
Ik?” tanya seseorang dari belakang kursi tiba-tiba
Oik dan Agni kompak menoleh
keasal suara, dan menatap orang itu tajam “ masa kamu lupa biet? Sahabat
sendiri ulang tahun, kamu gak inget?” cerocos Oik sebal
“ emang kalian pernah kasih tau
aku kapan ultah kalian? Enggakkan, jadi bukan salah aku” jawab Obiet beralasan
“heheh, iya bukan salah kamu kok
biet dasar aja si Oik yang terlalu lebay!” Agni membela Obiet
Oik yang merasa dipojokkan
memanyunkan bibirnya lagi
“ngambek lagi? Gak mempan ik”
ledek Agni dibarengi tawanya dan Obiet
Oikpun ikut tertawa melihat
kawan-kawannya tertawa, dan tawanyapun terhenti saat bel masuk berdentang.
#Skipp
Terlihat dua
sahabat tengah asik berbincang-bincang didepan kelas mereka, yap mereka adalah
Oik dan Agni. Kemana obiet? Yah namanya juga cowo paling gak suka yang namanya
ngerumpi, mereka lebih memilih main bola atau basket dilapangan.
‘ Drrt drrrrt
drrrt ‘ handphone Oik berdering kehabisan suara (?)
Ada satu
massage masuk ditengah asyiknya Oik mengobrol dengan Agni, iapun membukanya
terlebih dahulu
From :
087771234567
Jangann
keasyikan ngobrol sampai lupa sama
sekitar
Sahabat kamu
lagi tanding basket tuh J
‘Tanding basket? Siapa?’ Oik lagi
lagi membatin, Agni yang melihat gelagat Oik mencoba membaca massage yang
masuk.
“ tanding basket? Oh iya tadi
sebelum keluar kelas Obiet bilang katanya dia mau tanding basket sama kelas
sebelah Ag. Yuk kita nonton” papar Agni menyadiri bahwa sahabat yang satunya
itu sedang bertanding.
Oik yang tak
tau apa-apa menurut saja dengan fikirannya yang masih kemana-mana. Oik mulai
penasaran siapa sebenarnya orang yang dari tadi mengirimi Oik massage. Banyak
dugaan-dugaan diotak Oik yang bergentayangan, Oik memutuskan untuk meladeni
orang ini tapi nanti setelah pertandingan basket selesai pastinya.
Oik dan Agni
bergegas berlari kelapangan, tempat Obiet sahabat mereka tanding basket. Agni
terlihat sangat bersemangat untuk menonton pertandingan itu, sedangkan Oik
hanya pasrah ditarik oleh Agni berlari.
Sesampainya
Oik mencoba mengatur nafasnya yang terengah-engah, sedangkan Agni? Dia dengan lincahnya
langsung mensuport Obiet, tak terlihat kecapekan sedikitpun. Baru beberapa
menit Oik dan Agni sampai dilapangan, peluit tanda pertandingan telah usai
berbunyi. Terlihat raut wajah kekecewaan dimuka Agni, sepertinya dia belum puas
menonton pertandingan ini. Tapi senyumnya mengembang saat mendengar bahwa kelas
X-1 memenangi pertandingan. Agni bersorak gembira :D
“ ik Obiet menang ik, dia menang”
ucap Agni kepada Oik kegirangan, mata Agni menjelajah mencari seseorang
Agni sangat senang akhirnya tim
basket cowo X-1 bisa menang juga melawan X-2 yang bisa dibilang X-2 Rajanya
basket tim junior. Otomatis dengan mengalahkan X-2 tim basket X-1 akan tanding
melawan tim basket kelas XI, tim senior.
“ udah yuk kita kekelas, aku haus
nih Ag” pinta Oik
“nanti, tunggu Obiet dulu aku mau
kasih selamet kedia” Agni menolak diajak kekelas
“ yaudah aku duluan yah” pamit
Oik
Oik pun pergi
kekelas mendahului Agni yang sedang menunggu Obiet. Oik berjalan gontai
menyusuri koridor kelas seraya menggerutu, letak kelasnya yang ada diujung membuat Oik
harus berjalan jauh dan rasa haus itu makin menjadi-jadi. Sesampai dikelas Oik
mengambil botol minumnya dan tanpa basa-basi iapun meneguk isinya dengan sekali
tarikan nafas.
Terdengar
suara Obiet dan Agni mengobrol, sepertinya mereka sedang didepan kelas. Oik
menaruh botol airnya kedalam tas, Oik melihat Agni dan Obiet menghampirinya.
“ ihh kamu ik, bukan jangan balik
ke kelas dulu, kita foto-foto dulu sama anggota eskul basket. Kan kita eskul
basket juga ik” ujar Agni
“ emang tadi Oik nonton?” tanya
Obiet tak menyadari sebenarnya Oik ikut menonton
“ iya biet, tapi pas pertandingan
udah kelar dia malah cabut. Gak asikkan” jelas Agni
“gak apa-apa kan yang terpenting
dia nonton” jawab Obiet memaklumi. Terlihat Oik yang tersenyum manis kepada
Obiet “ tapi kenapa kamu langsung cabut ik?” tanya Obiet
“ hmmm, gak kenapa-napa kok biet”
Oik berbohong
Terlihat mata Oik memancarkan
kebohongan, sepertinya ada yang dia sembunyikan dari Obiet dan Agni. Obiet
tersadar bahwa Oik tak ingin membahas itu dan mengganti topik pembicaraan yang
tengah mereka obrolkan. Ditengah mereka mengobrol terlihat raut sedih diwajah
Oik yang manis, sebenarnya ada apa? Obiet yang melihat itu tambah heran
sekaligus penasaran.
*****
Secret Admirer *****
Tangan Oik terasa hangat, hangat
karna seseorang tengah menggenggam tangannya. Kenyamanan yang diberikan oleh
orang tersebut sangat berasa bagi Oik, Oik mencoba melihat wajah orang
tersebut. Ternyata dia!! Orang yang dicintai oleh Oik, sudah lama Oik tak
berjumpa dengannya. Kengen? Sangat kengen, Oik tak ingin melepas genggamannya,
ia perkuat genggamannya. Tapi orang itu menatap Oik dengan halus, dan melepas
genggaman Oik, lalu pergi. Oik berusaha memanggilnya, Oik berusaha mengejarnya
tapi orang itu tak menghiraukan Oik. Oik menangis!
Oik mencoba membuka kedua
matanya, ia mengucek-ucek kedua matanya. Ternyata tadi hanya mimpi, mimpi yang
tercipta karna rasa kangen Oik yang sangat besar kepadanya. Tapi air apa ini?
Oik baru tersadar ia menangis didalam mimpinya. Terlihat Oik sedang menerawang,
entah apa yang dia fikirkan dan bayangkan, mungkin masa-masa dengan orang yang
berada dimimpinya itu. Raut wajahnya mulai terlihat muram.
“ Oikk cepet bangunn!! Sudah jam
setengah tujuh sayang” panggil mamah Oik halus
Oik tersadar dari lamunannya “
Iya mah” sahutnya
#skippp
Oik berjalan
gontai menyusuri koridor kelas, fikirannya masih membayang-bayangkan mimpi
tadi. Wajah Oik terlihat murung sekali, sebenarnya apa yang terjadi dengan
orang yang dicintai Oik itu sampai membuatnya murung? Hanya Oik yang mengetahui
apa yang sebenarnya terjadi.
Oik melempar
tasnya dan menundukan kepalanya diatas meja, sepertinya mimpi semalam membuat
keceriaan Oik menghilang bak dimakan bumi. Tiba-tiba handphon Oik yang
tergeletak dimeja bergetar menandakan ada message masuk. Tapi Oik tak
menghiraukan, Agni mencoba melihat dari siapa message itu “ message dari yang
kemarin tuh ik, kamu gak mau baca?” tanya Agni “ mau aku bacain?” lanjut Agni
bertanya, Oik hanya mengangguk pelan.
From : 087771234567
Wajah manismu tak pantas kau tekuk sperti itu,
Melihat kau
seperti itu rasanya hati ini seperti ditusuk-tusuk belati tajam.
Kemana
keceriaanmu yang selalu ku nanti? Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kamu
murung?
Agni membacanya dengan nada yang sangat
pelan, ia tak mau mengulangi prilakunya kemarin. Hanya Oik yang dapat
mendengar, tidak-tidak ada Obiet yang duduk didepan Oik dan Agni menguping.
Terlihat Obiet menoleh kearah mereka berdua, ia menatap lekat-lekat wajah Oik
yang murung.
“ kau terlihat jelek ik jika
murung seperti itu!” ledeknya
Reflek Agni menoyor kepala Obiet,
Obiet meringis kesakitan “ kamu gila biet? Temenmu lagi sedih malah diledek!
Hibur dong” ujar Agni
“ aku bisa apa? Tau dia sedih
karna apa saja tidak” ucap Obiet seraya mengelus-elus kepalanya yang terkena
toyoran Agni.
“ mangkannya dengrin dia cerita
dulu, orang murung jelek itu sudah wajar gak usah kamu ledek-ledek segala biet”
jelas Agni galak “ ada apa dengan kamu ik? Ceritalah, siapa tahu itu bisa
ngeringanin beban kamu” lanjut Agni
Oik hanya diam, tak merespon
pertanyaan Agni. Ia masih terlihat murung, sepertinya ia sangat tertekan! “
semalem aku mimpiin dia!” akhirnya Oik angkat suara
“ dia?” tanya Obiet reflek
“ diem deh kamu biet!” perintah
Agni, Obietpun menutup mulutnya “
dimimpimu dia ngapain?” tanya Agni
“ dia genggam tanganku,
rasanya.... aku seperti terbang kemasa lalu lagi ag”jawab Oik
“ kamu kangen dia yah ik?” tanya
Agni lagi, Oik mengangguk pelan. “ come on ik, kamu harus bangkit!! Dia sudah
tidak ada ik” Agni menyemangatinya, membantu Oik bangkit.
“tidak ada? Maksudmu apa ag?”
tanya Obiet membuat Agni jengkel
“ haduhh, kamu bikin aku kesel
aja biet!!! Ini urusan cewe biet, mending kamu pergi deh” usir Agni
Dengan rasa kecewa Obietpun
pergi, kehadirannya tak membantu Oik terhibur. Agni dan Oikpun melanjutkan
percakapan mereka tanpa Obiet. Terdengar suara Rio memanggil nama Obiet.
“ biet!! Basket yukk, kitakan ada
tanding lagi lawan kakak kelas nanti” ujar Rio.
Rio, dia adalah teman sekelas
Obiet tepatnya teman sebangku Obiet. Mereka sangat akrab, dimana ada Obiet
pasti ada Rio. Rio juga sahabat Oik dan Agni, tapi Rio lebih suka kumpul bareng
teman-teman basketnya, walau sesekali kumpul bareng Oik dan Agni. Rio tak
begitu pintar dalam pelajaran, tapi ia sangat mahir dalam basket, sebaliknya
dengan Obiet. Mereka saling melengkapi satu sama lain, (udah kayak pacaran
aja-___-.)
“ yukkk” jawab Obiet seraya
berlari mengejar Rio yang sudah mendahului langkahnya
Dibenak Obiet, ia masih
memikirkan perbincangan antara Oik dan Agni tadi. Oik mengatakan ia memimpikan
seseorang. Obiet sangat penasaran siapa seseorang itu? Dan kenapa Agni bilang
kalau dia sudah tidak ada? Mereka selalu saja membuat Obiet penasaran dan ..
“ BRUUKK “ Obiet menabrak
seseorang, saking penasarannya ia sampai melamun sambil berlari dan Obiet tak melihat ada
seseorang didepannya.
“ Maaf yah aku gak sengaja” ujar
Obiet, orang yang ditabrak Obiet hanya tersenyum kepadanya dan pergi
meninggalkan Obiet tanpa sepatah katapun
Obiet terheran-heran dengan
tingkah orang itu, senyum yang dilontarkan orang itu begitu mendalam dan yang
membuat Obiet tambah heran, Obiet belum pernah melihatnya “ cewe itu siapa yah?
Kok mirip Oik” batinnya.
Baru beberapa shoot yang
dilontarkan oleh Obiet, bel masuk berbunyi. Terpaksa ia harus balik kekelas dan
melanjutkan basketnya nanti disaat jam pulang sekolah.
Obiet sudah sampai dikelas X-1,
matanya langsung tertuju kepada Oik, ia sudah tersenyum. Senyum Obietpun
mengembang dengan sendirinya. Ia duduk dihadapan Oik yang sedang asik mengobrol
dengan Agni, sahabatnya. Oik tersadar tengah diperhatiin dan menatap balik
Obiet “ kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Oik tajam
“ e..ee. eng..enggak” Obiet
salting “ maksud aku, aku seneng lihat kamu senyum lagi” lanjut Obiet
Oik hanya meng O kan mulutnya “
tentu saja aku senyum lagi, apa lagi kalau deket sahabat-sahabatku” ujarnya
seraya merangkul Obiet dan Agni
Terlihat guru bahasa Inggris,
walikelas 8a berjalan didepan kelas. Anak-anak sibuk kembali kebangku
masing-masing.
“ pagi anak-anak” sapa guru itu,
panggil saja dia pak Duta
“ PAGI PAK” jawab anak-anak kelas
X-1
“ denger-denger kita kedatangan
murid baru, mana anaknya? Sudah memperkenalkan diri belum?” tanya Pak Duta
Terlihat seorang wanita dipojok
kiri belakang bangkit dari duduknya, ia berjalan kedepan menghampiri pak Duta.
“ cewe itu?” Ucap Obiet
“ ternyata kita kedatangan murid
perempuan, siapa namamu?” tanya pak Duta
“ keke “ jawabnya manis
“ oh keke, coba perkenalkan diri sama teman-teman baru
kamu” pinta pak Duta
Keke pun memperkenalkan dirinya,
dia pindahan dari SMP diJakarta. Dia pindah karna orang tuanya dinas ke Serang,
mau tak mau dia harus ikut pindah ke Serang. Ternyata Keke adalah sepupu Oik
dari Jakarta, pantas muka mereka satu jenis (?). Namun Oik tak terlihat senang
kedatangan Keke sepupunya, malah wajahnya terlihat sedih saat melihat Keke
berdiri didepan kelas.
Bel pulang sekolahpun berdentang,
siswa dan siswi SMA 2 KOTA MANA sudah memadati gerbang sekolah yang tak begitu
besar, maklum bukan sekolah elit. Tapi Oik dan Agni tidak ikut bersedak-sedakan
digerbang sekolah, mereka memilih menonton latihan basket. Usut punya usut, Oik
sedang menyatukan serpihan hatinya lagi.
“ ag, lo kenal Cakka anak X-2 itu
gak?” tanya Oik seraya menunjuk cowo tampan yang sedang mendrible bola
“ Cakka? Oh kenal, dia temen
basketnya Obiet” jawabnya
“ Ohh,, pantes aku lihat Obiet
sering sekali jalan sama Cakka” ujar Oik
“ emang kenapa ik?” tanya Agni
“ Cakka itu... sekilas seperti
Ray” jawabnya lesu
Ray, dia adalah seseorang yang berada
didalam mimpi Oik semalam. Dia adalah cowo yang dicintai Oik, rupanya wujud Ray
hampir menyerupai Cakka. Mereka berdua sama-sama jago basket dan terkenal
dikalangan sekolah.
“ ohh jadi Ray itu seperti Cakka,
pantas kau sangat tergila-gila dengannya” ucap Agni menggut-manggut
Oik tersenyum “ bukan karna
wajahnya aku tergila-gila pada Ray, tapi sikap dan prilakunya ag” Oik menimpali
“ mungkin kamu harus mencoba
membuka hatimu untuk cowo lain Ik, yah seperti Cakka gitu” papar Agni meminta
Terlihat Oik sedikit berfikir, “ baik, aku coba” ucapnya
Sepertinya Oik sudah mulai bisa
melupakan Ray, pujaan hatinya itu dari benaknya. Oik mulai mencoba membuka
hatinya yang sudah lama ia kunci rapat-rapat. Perkataan Agni selalu bisa
membuat Oik berubah, Agni teman yang baik, sangat baik tepatnya. Beruntung Oik
mempunyai sahabat seperti Agni, Oik berjanji pada dirinya tak akan pernah
menyakiti hati Agni.
*****
Secret Admirer *****
Sore ini terlihat mendung,
mendung seperti hati Oik yang takut akan kehadiran Keke. Masa lalu itu selalu
mengintai dibenak Oik, memang kesalahan Oik kepada Keke sangat besar. Keke
bukan orang yang dapat dengan mudah memaafkan orang lain. Ia akan membuat Oik
menderita.
Flashback On
“ Maaf kita harus putus!!!” ujar
seorang laki-laki dengan lantangnya
“ putus?” tanya seorang gadis
yang berada dihadapan laki-laki itu
“ iya, putus!!” jawabnya
memalingkan wajah
“ tatap mataku!!” printah gadis
itu seraya memegang wajah laki-laki tersebut “ aku tahu kau sangat mencintaiiku
Ray, gak mungkin kau memutuskanku!!” lanjutnya, air mata gadis itupun mengalir dengan derasnya. Tapi laki-laki itu
masih memalingkan wajahnya, tak sanggup melihat gadis yang sangat ia cintai itu
menangis karnanya.
“ kenapa kau lakukan ini Ray?
Kenapa?!!” gadis itu makin histeris “ apa karna Keke? Sepupuku yang sangat
terobsesi denganmu itu?! Yang akan berbuat apapun demi mendapatkanmu?!!” gadis
itu mulai menduga-duga
Laki-laki itu hanya membatu tak
menjawab pertanyaan gadisnya
“ jawab Ray!!!” gadis itu
menggoyang-goyangkan tubuh laki-lakinya “ kau takut dia akan membunuhku? Kau
takut? Kau sangat pengecut!!!” ucap gadis itu kecewa sekaligus emosi
Terlihat laki-laki itu mulai
menatap gadisnya, dipeluk lah gadisnya dengan erat “ aku gak akan nyakitin kamu, aku akan lakukan apapun asal kau tak
diapa-apakan olehnya. Aku janji!” ucapnya berbisik
“ apa dengan cara ini? Kau malah
lebih menyakiti aku Ray!!!” gadis itu menentang
“ kau tak tahu Keke akan
melakukan apa kepadamu Ik, dia memang tak mungkin membunuhmu tapi dia bakal
terus menghantuimu, membuatmu menderita! Aku akan bahagia jika aku melihatmu
bahagia ik” jeles laki-laki itu meyakinkan
“ tapiii...” tangan Ray
menghalangi perkataan Oik, Oik tak dapat melakukan apapun. Ia terlihat pasrah “
jika itu keinginanmu? Baiklah, tapi asal kamu tahu! Aku sangat sayang padamu,
aku cinta padamu Ray” lanjutnya seraya meninggalkan Ray laki-laki yang
dicintainya. Samar-samar Oik mendengar “ cintaku lebih besar dari apa yang kau
kira ik”
#skiiiip
Oik berjalan gontai menyusuri
terotoar jalanan di Jakarta, sesekali ia berhenti dan menatap lekat-lekat awan
diangkasa. Fikirannya terombang-ambing dalam kesedihan, hatinya sangat tak
sanggup menerima kenyataan ini. Ia terus berjalan tanpa tau arah, sampai saat
ketika. Langkahnya membawa ia menyebrang menyusuri zebracross dijalan yang
cukup lengah dari pengendara. Tiba-tiba saja datang sebuah cahaya yang sangat
menyilaukan matanya, cahaya itu semakin mendekat, ia merasa dirinya didorong
oleh seseorang dan terbanting kererumputan yang basah. Oik mencoba membuka
matanya, ia berfikir apakah ia sudah berada disurga? Naasnya ia melihat seorang
laki-laki yang ia kenal tergeletek berlumuran darah ditengah jalan, tak
bernyawa. Air matanyapun tak dapat dibendung.
“ RAAAYYYYY!!!!” Teriaknya
Flashback Off
Kata-kata terakhir yang Oik ingat
dari Ray adalah “ dia akan bahagia jika meliha Oik bahagia”, tapi selama
setahun ini Oik tak sanggup mengikhlaskan Ray pergi. Oik berfikir Ray terlalu
cepat meninggalkannya, Oik selalu dibayang-bayangi oleh rasa bersalah yang sangat
mendalam. Oik sulit untuk bahagia, Oik sudah berusaha! Tapi jika ia teringat
Ray, seperti kemarin ia memimpikan Ray, membuat semua harinya yang ia coba buat
ceria berubah menjadi muram, ia masih bisa merasakan nafas Ray, detak jantung Ray
saat terakhir kali Ray memeluknya. Air mata itu terus mengalir, bak Jakarta
sedang kebanjiran.
“ aku yang membuatnya meninggal”
ucap Oik menangis terpuruk
Oik tak sanggup mengingat
kejadian masalalunya, dimana setelah ia berseng-senang dengan Ray, pujaan
hatinya. Setelah ia asik berfoto-foto ria bersama teman-teman satu eskul
basketnya. Ray memutuskan dirinya, ray lebih memilih jadian dengan Keke dan
melindungi Oik dari intaian Keke. Dan disaat itu juga Ray mengorbankan nyawanya
demi Oik. Usianya masih sangat muda, ia harus wafat disaat ia hampir mengikuti
ujian kelulusan SMP. SMP? Bukan kah itu usia yang masih sangat belia? Itulah
cinta sejati, cinta sejati yang dimiliki
oleh Ray. Ray akan selalu ada dihati gadisnya, Oik.
“ aku harus kuat, Ray pasti sedih
melihatku seperti ini. Aku bisa melawannya!” Oik menyemangati dirinya sendiri “
Ray, aku janji aku gak akan cengeng lagi!! Aku janji Ray” ucapnya matang
Oik baru
sadar ternyata mimpinya tentang genggaman tangan Ray itu mengartikan, dia harus
kuat melawan Keke. Ray ada dibelakang Oik membantu dan selalu menjaganya.
Oik
meregangkan badannya diatas ranjang, ia mulai mencari tenaga baru untuk
menghadapi Keke. Walau Oik tak tahu apa yang akan Keke lakukan, ia harus siap
menghadapinya tanpa air mata pastinya! Handphonenya berdering menandakan sebuah
massage masuk, Oik menduga itu pasti dari orang yang tak dikenal itu, Oik
sampai lupa bahwa ia ingin tahu siapa orang itu.
From : 087771234567
Malam yang
kelabu, sekelabu hatimu
Aku tak tahu
kenapa kau tak ceria seperti biasanya
Tapi
dimataku, kau tetap istimewa dalam keadaan apapun.
Seandaynya
aku bisa menghiburmu, akan ku hibur kau.
Tapi.... aku
sendiri tak tahu kau bersedih karna apaL
Apakah Oik harus menjawab
pertanyaan itu? Apakah Oik perlu membeberkan masalahnya kepada orang yang ia
tak kenal? Atau Oik harus mengabaikannya? Tidak-tidak, Oik harus mencari tahu
siapa orang ini sebenarnya! Ia pasti teman sekolahnya, atau teman basketnya,
atau bisa jadi dia teman sekelas Oik.
To : 087771234567
Malam ini
memang kelabu, sangat kelabu bagiku
Kau tak
mungkin bisa menghiburku
Mengenalmu
saja tidak
Send ~ , message itu terkirim.
Tak usah menunggu lama-lama, baru 1 menit orang itu langsung membalas message
Oik
From : 087771234567
Kau tentu
mengenalku
Hanya saja
kau tak sadar akan kehadiranku
Oik sedikit berfikir setelah
membaca massage itu, orang itu Oik kenal tapi kehadirannya tak Oik sadari.
Siapa? Oik coba memutar otaknya, mengira-ngira siapa orang tersebut. Hasilnya
nihil, tak ada satu orangpun yang nyangkut diotak Oik. Oik memutuskan langsung
menanyakannya.
To : 087771234567
Kehadiranmu?
Maksud kata itu apa?
Ayo jujur
saja kau itu siapa?
Oik menunggu beberapa saat, tapi
orang itu tak kunjung membalas massage Oik. Mungkin orang itu sudah tidur, atau
bisa jadi ia tak ingin memberitahu namanya kepada Oik. Oikpun memutuskan tidur.
*****
Secret Admirer *****
Oik terduduk
lesu dikursi dalam kelasnya sendirian, ia tidak ditemani oleh Agni. Terlihat
Agni tengah asik mengobrol dengan Keke, si murid baru dan sekaligus sepupu yang
sangat jahat bagi Oik. Sepertinya, Keke berencana merebut sahabatnya, Agni dari
dekapan Oik secara perlahan. Oik tak akan melepaskan Agni begitu saja, Oik
sudah berjanji tak akan mau mengalah kepada Keke.
Bel masukpun
berdentang, Agnipun berjalan menghampiri Oik yang duduk sendirian.
“ hey ik, sepupumu okeh juga tuh.
Dia anaknya asik, baik lagi” ucapnya seraya duduk disamping Oik” masa aku
dikasih komik naruto, komik kesukaan aku” lanjutnya kegirangan
Oik tak menjawab perkataan Agni,
ia hanya tersenyum, senyum terpaksa pastinya.
Jam
pelarajaran Matematika telah usai, sepanjang pelajaran Agni tak henti-henti
menanyakan rumus-rumus yang harus ia gunakan untuk menjawab soal yang bu Winda
berikan. Belum lagi Obiet dan Rio yang ikut bertanya membuat Oik pusing, dengan
hati yang sudah Oik dinginkan ia meladeni ketiga sahabatnya dengan sabar.
Akhirnya
mereka selesai mengerjakan soal Matematika yang sangat rumit itu, cacing-cacing
diperut mereka brontak kelaperan. Mereka memutuskan cabut kekantin, tapii..
“ ag, bel baru bunyi pasti kantin
rame banget. Yakin mau kesanah?” Tanya Oik meyakinkan
“ hmm, kalau mau kita minta
sedikit bekalnya Keke saja Ik, tadi aku lihat Keke membawa bekel yang sangat banyak
dan sepertinya enak pula” ujar Agni membuat Oik sebal
“ hmm, kan ada Obiet dan Rio.
Mereka jago nyalipkan, yuk kita kantin saja” ucap Oik akhirnya
Mereka berempatpun pergi kekantin
dengan perut yang sudah sangat kelaparan. Mereka siap mersedak-sedakan demi
mendapatkan makanan untuk mengisi perut mereka.
#skiip
Terlihat seorang gadis duduk
dipinggir lapangan tengah menatap langit dengan sendunya, tatapannya begitu
dalam. Gadis itu tiba-tiba menjatuhkan tetesan air dari matanya, sepertinya ia
menangis.Gadis itu menatap sekelilingnya dan tersenyum lembut saat melihat
seorang pria tengah sibuk dengan bola basketnya. Saking asiknya menatap pria
itu, gadis ini tak sadar ada seseorang yang duduk disampingnya.
“ kau suka Cakka ik?” ucap orang
itu
Oik terlonjat kaget mendengar orang
itu berbicara, ditatapnyalah orang itu “ cewe mana sih yang gak suka sama dia?”
jawabnya seraya memperhatikan Cakka lagi
Orang itu manggut-manggut “
benar, tapi aku perhatiin tatapanmu kedia itu beda, entah kenapa aku merasa
tatapan itu sangat mendalam” ujarnya menatap Oik
Oik menatap orang itu lagi “ dia
itu mirip seseorang,,, seseorang yang sangat berarti dihidupku biet” ucap Oik
menerawang
“ seseorang? Siapa dia?” tanya
Obiet, orang yang duduk disamping Oik. Oik tak menjawab pertanyaan Obiet, ia
masih menerawang jauh kesanah. Tatapannya membuat Obiet makin penasaran “ apa
orang itu sangat istimewa bagimu?” tanya Obiet lagi
“ sangat” jawab Oik singkat
“ pasti orang yang dicintai
olehmu, beruntung sekali memilikimu ik” ujar Obiet
“ dia tak beruntung, aku yang
beruntung memilikinya” papar Oik “ seandaynya waktu bisa diputar, aku ingin
mengulangnya dari awal lagi. Aku tak ingin dia mencintai aku, aku tak ingin
kehilangan dia” lanjutnya. Obiet menatap Oik lekat-lekat, terlihat butiran
bening terjatuh dari pelupuk matanya.
“ rasa cintamu itu sangat mendalam
ik, kenapa kau tak coba kejar dia lagi”
ucap Obiet
“ seandaynya aku bisa
mengejarnya, akan kukejar kemanapun ia pergi. Tapi kini tak mungkin, semuanya
sudah berakhir. Dia tak akan pernah kembali” Oik mulai menangis mengingat pria
yang dicintainya sudah tiada.
Obiet mencoba mencerna perkataan
Oik, ditataplah Oik yang sedang menangis. Obietpun menghapus air mata itu dengan kedua tangannya, Oik
menatap Obiet lekat-lekat.
“ jangan biarkan air matamu
terjatuh lagi ik, dia pasti sedih melihat kau menangis” ucap Obiet, akhirnya
Obiet sadar bahwa orang yang dicintai oleh Oik itu sudah tiada, wafat.
Oik pun mencoba tersenyum, lalu
membatu meratapi nasibnya yang begitu merana.
“ oh iya ik, Agni kemana?
Biasanya kamu nempel terus sama tuh anak, kok sekarang dia gak keliatan batang
hidungnya?” tanya Obiet mengganti topik pembicaraan, ia tak tega melihat Oik
menangis lagi.
“ dia pergi kerumah Keke, katanya
Keke mau kasih dia komik Naruto lagi. Tapi Keke pengen Agni yang ambil sendiri”
ujar Oik malas
“ sepertinya kau tak begitu
menyukai Keke yah?” tanyanya
Oik hanya mengangkat bahunya,
tiba-tiba saja Obiet dipanggil oleh Cakka untuk berlatih basket lagi. Oik yang
sedang tidak ada mood main basket memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan
pulang, orang yang biasa mengirimi Oik massage itu, mengirim massage lagi ke
Oik.
From : 087771234567
Aku mencoba
memahamimu
Memahami apa yang sedang kau rasakan
Akhirnya aku
tahu apa yang sebenarnya sedang kau fikirkan
Jangan
menangis, tetap tersenyum
Tinggalkan
masa kelammu itu
Isi massage itu membuat Oik
menduga kalau orang itu adalah Obiet, Obiet baru tahu masalah yang difikirkan
Oik tadi sepulang sekolah. Obiet juga bilang ke Oik untuk tetap tersenyum, sama
seperti isi massage orang ini. Kini Oik sangat yakin orang ini adalah Obiet!!,
iapun membalas massage itu.
To : 087771234567
Kau Obiet yah?
Oik menunggu cukup lama, akhirnya
massage Oik dibalas juga.
From : 087771234567
Bukan, aku
bukan teman sekelasmu
Aku kelas
X-2, tapi kau mengenalku
Oik sedikit tak percaya dengan
isi massage itu, ia sangat yakin orang itu adalah Obiet. Tapi ada sedikit rasa
senang karna orang itu kelas X-2, ada kemungkinan dia adalah Cakka.
To : 087771234567
X-2? Siapa?
Aku tak mengenal banyak anak kelas X-2, apa lagi cowo!
Mengaku saja
kau ini Obiet kan?!
Oik langsung to the poin, ia tak
ingin berbasa-basi lagi, kini Oik sangat penasaran dengan orang ini. Orang
itupun membalas
From : 087771234567
Belum
waktunya kau tahu aku siapa,
nanti setelah
aku bisa buktikan kalau aku bisa lebih pintar darimu
baru aku akan
memberitahumu
yang jelas
aku pengagum
rahasiamu
Oik membatin setelah membaca
massage itu, ‘ pengagum rahasia?’ sebegitu
tak inginnya kah orang ini Oik tahu, apa karna orang ini pemalu? Atau
karna ingin Oik melihatnya jika ia telah mengalahkan Oik?. Oik terus
menerka-nerka atas alasan apa sampai dia tak ingin memberitahu namanya.
*****
Secret Admirer *****
BAG
II
Gadis itu terlihat sedang
menunggu seseorang, dia terus mengetuk-ketukkan jarinya kemeja kelasnya.
Matanya pun terus melihat kearah pintu kelas, ada seseorang yang dia tunggu.
Gadis itu tersenyum saat melihat pria yang cukup tampan jalan menghampirinya,
lalu duduk tepat dibangku depan gadis ini duduk. Gadis ini menyentuh badan pria
itu, si pria menoleh.
“ aku mau tanya sesuatu dong”
pinta gadis itu, pria itu membalikan badannya menghadap gadis tersebut
“ mau tanya apa ik?” pria itu
bertanya
“ janji kamu jawab jujur yah”
pinta Oik, gadis itu. Pria itu mengangguk
“ nomor ini nomor kamu kan?”
tanya Oik seraya menunjukan nomor orang yang sering mengirimi Oik massage. Pria
itu mengerutkan dahinya, sepertinya itu bukan nomor dia “ jujur saja padaku!”
pinta Oik. Pria itu menggelengkan kepalanya, “ kau jujurlah biet, jangan jail”
ucap Oik memelas, tapi pria itu, Obiet tak kunjung mengaku “ kau berani
bersumpah? Sumpah Demi Allah?” Oik menantang Obiet.
Apa yang dilakukan Obiet? Dia
menerima tantangan itu, Obiet sudah bersumpah. Oik tak bisa berkata apapun,
Obiet sudah berani bersumpah! Dia pasti bukan pelakunya.
“ memang itu nomor siapa ik?”
tanya Obiet
“ dia bilang anak X-2, tapi dia
gak mau kasih tau siapa namanya” jawab Oik lesu
Terlihat Agni menghampiri
Obiet-Oik yang sedang mengobrol “ kalian lagi ngobrolin apaan sih? Kayaknya
serius amat sampai tadi aku lihat pake jabat tangan segala” ucap Agni dengan
nada menyelidik
“ tadi aku Cuma tanya ke Obiet
nomor yang sering sms aku itu nomor dia atau bukan” jawab Oik
“ terus? Itu nomor Obiet?” tanya
Agni
Oik menggeleng, terlihat raut
wajah Agni yang lega. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan Agni dari Oik.
“ kau tahu ini nomor siapa ag?” tanya Oik, Agni menggeleng. Oik makin putus
asa, sepertinya dia tak akan tahu siapa orang itu.
“ gimana sepulang sekolah nanti
aku cari tahu siapa orangnya ik? Kan X-2 banyak yang ikut eskul basket tuh,
nanti aku tanyain deh” Obiet menawarkan bantuannya, ia tak tega melihat Oik
putus asa seperti itu. Senyum Oik pun mengembang.
“ maaf yah aku gak bisa bantu,
aku diajak Keke kerumah dia lagi. Dia ngajak aku nonton film naruto movie
dirumahnya” ucap Agni
Oik terdiam, lalu tersenyum
seraya menyentuh bahu Agni menandakan tak apa-apa. Oik berfikir, sepertinya
Keke benar-benar ingin merebut Agni dari tangan Oik. Jika Oik melarang Agni,
Agni mungkin akan marah kepadanya dan itu berarti rencana busuk Keke menghancurkan
persahabatan Oik dan Agni berhasil. Oik mencoba menahan egonya.
#skipp
Terlihat seseorang gadis tengah
asik mendriblle bola dengan asiknya, sedetik kemudian dia ngeshoot bola itu dan
masuk!!! gadis itupun tersenyum. Seorang pria menghampirinya, berkata sesuatu
kepadanya, raut wajah kekecewaanpun nampak diwajah gadis itu.
“ sorry ik, diantara mereka gak
ada satupun yang tahu ini nomor siapa” ucap pria itu
“ yaudah gak apa-apa” ucap Oik,
gadis itu “ oh iya, aku pulang duluan yah biet. Latihannya yang semangat yah?
Inget besok tanding sama kakak kelas kan? Bye” lanjut gadis itu lalu pergi
meninggalkan Obiet, pria itu. Mendengar perkataan Oik, senyum manis Obietpun
muncul menampakan wujudnya (?)
Oik terus melangkahkan kakinya,
menyusuri rerumputan didekat rumahnya. Terdengar handphone Oik berdering, pasti
dari orang itu. Dan benar saja, Oik membukanya.
From : 087771234567
Aku tahu,
kamu pasti lagi cari tahu siapa aku sebenarnya
Kamu pasti
akan tahu, tapi nanti. Saat waktunya tiba.
Massage itu membuat rasa
penasaran Oik keluar kembali. Ia mencoba menelponnya, tapi orang itu tak
kunjung menganggat telpon Oik. Karna merasa dicuekin, Oik tak membalas
massagenya. Oik masuk kedalam rumahnya, dilempar badannya kekasur. Oik menatap
langit-langit kamarnya, menerawang membiarkan fikirannya melayang kemana-mana.
“ ternaya Obiet baik juga “
ucapnya tiba-tiba
Hah? Apa yang sebenarnya Oik
fikirkan? Kenapa tiba-tiba Obiet yang
ada dibenaknya? Apakah Oik ada rasa kepada Obiet? Tidak-tidak!! Oik menyukai
Cakka, anak X-2 . Tapi kenapa harus Obiet yang ada dibenak Oik saat ini,
Mungkin kah? Oik ingin memastikannya, tapi semoga itu salah!! Oik tahu sepertinya
Agni, sahabat Oik menyukai Obiet. Dari gelagat Agni kepada Obiet, terlihat
sekali Agni menyukainya. Hanya saja Obiet tak mempedulikannya, tak meresponnya,
atau dia tak peka!
*****
Secret Admirer *****
Hari ini, tepatnya jam pulang
telah berdentang. Siswa-siswi SMA 2 KOTA MANA telah memenuhi lapangan depan,
mereka tak sabar melihat pertandingan basket antara kelas X dan XI. Tak
ketinggalan Oik dan Agni pun ikut menonton, apa lagi 2 sahabat mereka Obiet dan
Rio ikut ambil dalam pertandingan kali ini. Demi kemenangan junior melawan
senior, mereka menurunkan orang-orang yang jago basket, yaitu Cakka sebagai
kapten, Obiet, Rio, Ozy, Irsyad dan Deva. Mereka termasuk junior-junior yang
hebat, walau masih junior mereka semua sudah mahir.
Siswi-siswi banyak yang
meneriakan nama “ CAKKA” dia sangat populer disekolah ini. Oik jadi ciut
melihat kakak kelas juga ikut meneriakan nama “ CAKKA “. Tapi Agni malah
senyum-senyum sendiri, entah apa yang dia fikirkan. Oik mencoba menerka-nerka
fikiran Agni, dilihat Agni ternyata tengah memperhatikan Obiet. Sepertinya
dugaan Oik bener tentang Agni menyukai Obiet.
“ kau sepertinya menyukai Obiet
yah?” tanya Oik ditengah keramaian murid-murid yang menonton pertandingan.
Agni tersenyum “ ketahuan deh”
ucapnya
“ jelas sekali, dari gelagatmu
Ag” ucap Oik
“ benar kah? Apa Obiet sudah
menyadarinya?” tanya Agni sedikit takut
“ aku tak tahu, coba kau tanya
orangnya” saran Oik meledek
“ gilak kamu ik, cari mati itu
namanya!” ujar Agni gelang-geleng
“ itu bukan cari mati, cari pacar
namanya :P” sangkal Oik, Agnipun tertawa menyadari perkataan Oik itu benar.
Pertandingan pun dimulai, bola
pertama dipegang oleh kelas senior. Pertandingan hari ini sangat alot, kedua
tim sama-sama kuat, saling serang satu sama lain. Terlihat Cakka yang jatuh
terbegal oleh salah satu pemain senior, sorak-sorakpun mulai ramai mencemooh
tim senior. Oik yang melihat Cakka terjatuh merasa iba, ingin sekali ia obati.
Dilihatnya dengkul Cakka yang berdarah, berdarah karna tergesek lapangan. Akhirnya
pertandingan dimenangkan oleh tim senior dengan selisih skor yang sangat tipis.
Tak terlihat kekecewaan diwajah
pemain junior,mereka malah terlihat senang. Oik dan Agnipun menghampiri mereka.
“Kalian hebat sekali” ucap Agni,
merekapun tersenyum kepadanya
“ tapi kalah” ucap Irsyad
“ gak apa-apa kalah juga, yang
penting kalian undah lakuin dengan maksimal” ujar Agni
Agni sangat akrab dengan mereka,
sedangkan Oik? Yah akrab juga, tapi tak seakrab Agni pastinya. Oik melangkah
menghampiri Cakka yang sedang duduk menahan sakit. Ia duduk sendirian, Oik
memberanikan diri untuk menyapanya.
“ dengkulmu tak diobati?” tanya
Oik seraya duduk disamping Cakka, Cakka menatapnya
“ sudah kok” jawabnya
“ ohh sudah, tadi pertandingan
yang hebat” ucap Oik
“ terimakasih, tapi sayang sekali
kami kurang beruntung” ujar Cakka lesu
“ Cuma kurang beruntungkan? Yang
terpenting kalian udah buktiin ke tim senior kalau kita para junior gak bisa
diremehin, kita juga punya bakat” Oik menyemangati
“ bener tuh ik” ucap seseorang,
ditengoklah keasal suara ternyata dia Obiet.
“ yang ngebuktiin bukan aku, tapi
Obiet! Dia yang banyak kasih tim junior angka” papar Cakka
“ ahh tidak, kita semua kok yang
kasih angkat” Obiet rendah hati
Dipandang lekat-lekat oleh Oik,
Oik ingat sekali, dulu saat pertama masuk SMA Obiet berusaha mati-matian berlatih
basket untuk bisa mengalahkan kelas X-2 . 3 kali pertemuan hasilnya kelas X-1
selalu kalah dari X-2, tapi sekarang? Dipertemuan yang ke-4, pertemuan puncak akhirnya X-1 menang
melawan X-2 . Itu suatu kebanggaan yang sangat berarti untuk Obiet, berkat
kerja kerasnya, keuletannya akhirnya ia berhasil juga.
“oh iya, kau yah yang namanya
Oik?” tanya Cakka membangunkan Oik dari lamunannya, Oikpun mengangguk “ jadi
ini biet cewe yang sering kamu bilang penyemangat kamu itu?” ucapnya
HAH? Oik cengo, apa maksud dari
perkataan Cakka barusan. Oik tak mengerti maksud Cakka itu apa. Terlihat gelagat
Obiet yang mulai salting “ mmm, kamu ngomong apa sih cakk? Perasaan yang
kejedot lapangan dengkul kamu kenapa
otak kamu yang jadi ngelantur” Obiet berusaha menutup-nutupi
Terlihat dahi Cakka mulai
mengkerut, mencoba menyerap maksud dari perkataan Obiet “ eh, emang tadi aku
bilang apa yah? Abaikan saja yah, heheh” ujarnya ikut menutup-nutupi sesuatu.
#skipp
Hari ini sangat menyenangkan,
walau pertandingan tim junior dikalahkan tim senior tapi hari ini tetap menyenangkan menurut Oik.
Ia bisa mengobrol dengan Cakka, orang yang disukainya. Ia berjalan keluar dari
gerbang sekolah dengan hati yang tersenyum-senyum, namun senyumnya meredup saat
melihat disebrang sanah Cakka tengah asik mengobrol dengan seorang gadis, dia
Keke. Oik mulai mengatur nafasnya yang mulai tak karuan efek dari amarahnya.
Terlihat senyum licik dari Keke melirik Oik, apes sekali Oik.
Sepertinya sekarang Keke akan
mengambil cowo yang Oik sukai, cowo yang mungkin bisa mengobati hati Oik dari
keterputukannya itu. Kini kemungkinan itu sirnah, Keke pasti akan merebut Cakka,
dia tak akan membiarkan Oik bahagia.
Oik sedang menunggu ojek yang
biasa menjemputnya, tapi ojek itu tak kunjung datang. Oik mencoba menelpon
ibunya, tapi tak diangkat olehnya. Oik masih tetap menunggu, sampai hari terlihat
sudah sore. Kurang lebih 2 jam Oik menunggu. Terlihat seorang pengendara motor
ninja merah menghampirinya, berhenti tepat didepan Oik. Orang itu membuka
helmnya, ternya dia Obiet.
“ kau tak pulang ik?” tanya Obiet
“ ojek yang biasa menjemputku,
tidak datang-datang” jawab Oik murung
“ kau naik gih” pinta Obiet, Oik
menatapnya tajam “ sekarang sudah sore, kemungkinan ojek yang sering
menjemputmu mengira kau sudah pulang” lanjutnya menerka-nerka
Oik berfikir sejenak, perkataan
Obiet ada benarnya. Karna pertandingan tadi Oik telat pulang, pak Dirman,
tukang ojek itu pasti mengira Oik sudah pulang. Sekarang juga sudah sore, tak
mungkin Oik menunggunya lagi, Oik memutuskan menerima ajakan Obiet.
Oik menaiki motor Obiet dengan
hati yang sedikit ragu-ragu, takut ada seseoran yang marah nantinya.
Diperjalanan Oik tak berani menyentuh Obiet, walau jok motor itu menukik
kebawah, Oik terus berusaha mundur menjauh dari badan Obiet. Rasanya Oik
mengulang kembali masa-masa indahnya, masa-masa dimana dia selalu diantar
pulang oleh Ray. Rasa nyaman itu tiba-tiba hadir menghampiri Oik, Oik merasa
sangat nyaman berada didekat Obiet, sahabatnya. Degup jantung Oik kian cepat,
perasaan apa itu? Sepertinya Oik punya rasa kepada Obiet. Oik teringat Agni,
dia tidak boleh menyukai Obiet, dia harus membunuh perasaan ini!! Oik tak ingin
menyakiti hati Agni, Agni sahabat yang sangat berarti dihidup Oik.
Obiet mengantar Oik sampai tepat
didepan rumahnya, Oik sangat berterima kasih kepadanya. Obietpun pulang
kerumahnya, terlihat punggung Obiet yang semakin menjauh, rasanya agak sedih.
Oik mulai masuk kedalam rumahnya, membaringkan tubuhnya kekasur dan tertidur
lelap. Ia sangat kelelahan.
*****
Secret Admirer *****
Tangan Oik merasa tengah
digenggam, digenggam oleh pria yang dicintainya. Oik menatap lekat-lekat pria
itu, terlihat senyum hangat yang selalu Oik rindukan itu mengembang dibibirnya.
Pria itu menarik dengan halus tangan Oik, berlari menghampiri sesuatu, sesuatu
yang sepertinya Oik kenal, ninja merah. Seingat Oik, Ray memakai ninja warna
Biru ninja merah itu milikk... Oik tak ingat itu punya siapa. Oik menaiki motor
itu, dedekapnya pria itu dengan eratnya, ia melepaskan dekapannya tapi Ray
memegang tangan Oik tanda ia ingin terus merasakan dekapan yang hangat itu.
Oik terbangun, Oik ingin sekali
terus berada dalam mimpi itu. Oik tak ingin mimpi itu pergi, Oik ingin bersama
Ray terus. Oik sungguh merindukannya. Oik terduduk lesu, memikirkan apa yang
terjadi kepadanya? Sudah lama ia tak memimpikan Ray lagi, hanya kemarin saat Ray
menggenggam tangannya. Mimpi itu pasti punya maksud, tapi apa?
Oik terlihat duduk sendiri
didalam kelas. Sahabatnya, Agni tak terlihat batang hidungnya sama sekali.
Padahal jarum jam sudah menunjukan pukul 7.10, lima menit lagi bel masuk berbunyi. Tapi
Agni kemana? Tasnya sudah tergeletak disamping tas Oik, kemana orangnya?. Dilihat Keke berjalan masuk kedalam kelas,
itu siapa yang berada dibelakang Keke? Yap Agni. Sepertinya Agni sudah
terpengaruh oleh trik liciknya Keke. Oik membatin.
Bel masukpun berbunyi, sepanjang
pelajaran B.Indonesia Agni tak berkata apapun. Sesekali Oik mencoba mengajak
obrol, tapi Agni tak meresponnya, dia diam seperti batu!. Sepertinya Agni marah
kepadanya, ia mencoba menanyakan kenapa Agni marah? Tapi Agni tak kunjung
menjawab. Dan ketika bel istirahat berbunyi, Oik bangkit dan pergi. Sebelum ia
pergi ditahanlah tangannya oleh Oik.
“ kau marah karna apa?” tanya Oik
memelas
“ kau tak tahu? Coba kau
intropeksi diri, kesalahan apa yang kau perbuat? Jangan ngerasa kau sahabat
yang paling baik!!” ucapnya sinis
Oik cengo mendengar perkataan
Agni barusan, kata-kata “ jangan ngerasa kau jadi sahabat yang paling baik” itu
membuat hati Oik ngejleb. Sebenarnya kesalahan apa yang ia lakukan sampai
membuat Agni marah padanya?.
Sepulang sekolah Oik
menanyakannya lagi, Oik menghampiri Agni yang sedang asik mengobrol dengan Keke
dikelas.
“ sebenarnya aku salah apa Aag?”
tanya Oik
“ ngaca mangkannya ik!” timpal
Keke
“ diam kamu Ke!!” ucap Oik marah
“ apa orang ini sudah menghasutmu Ag?” lanjut Oik bertanya
“ kenapa kamu menyalahkan Keke,
sepupumu yang baik. Seharusnya kamu salahkan dirimu sendiri, kau sudah tahu aku
menyukai Obiet, kenapa kau terus-terusan deket-deket dia?!” ujar Agni mulai
kesal
“ deket-deket? Kita bersahabat
Ag, kamu tahu sendiri Aku, Kamu dan Obiet itu bersahabat bukan?” Agni beralasan
“sahabat sih sahabat tapi gak
sampai jalan berduaan juga” lagi-lagi Keke menimpali, dia sedang memanas-manasi
situasi
“ kau jangan jadi kompor Ke, aku
tahu kamu emang mau bikin persahabatan Aku dan Agni hancur!! Aku tahu fikiran
busukmu!!!” Oik emosi
“ Keke benar, kalau Cuma sahabat
kamu sama dia gak sampe boncengan berduaan kan? Kau jalan berduakan sama dia?”
tanya Agni
“ jalan? Kemarin Obiet hanya
mengantarku Ag, aku berani bersumpah!” tantang Oik kepada dirinya sendiri.
“ sumpahmu tak dapat dipercaya”
Keke memanas-manasi lagi
“ kau diam ke!!!” bentak Oik
“ kau yang harusnya diam” Agni
balik membentak Oik, Agni lebih percaya kepada Keke ketimbang sahabatnya
sendiri.
Kini persahabatan antara Oik dan
Agni telah hancur, hancur karna Keke! Sepupu yang paling dibenci Oik. Agni
terus menjauhi Oik, Oik sudah berjuta-juta kali meminta maaf kepadanya tapi dia
tak kunjung memberi maaf. Oik memutuskan menjauhi Obiet, mungkin dengan cara
itu Agni dapat memaafkannya. Tapi ternyata tidak!!.
Kini Oik sendiri, tak ada yang
menemani harinya. Harinya serasa kelabu, tak ada yang mewarnainya lagi, tak ada
keceriaan lagi, tak ada candaan lagi. Hidupnya sangat hampa, Oik tengah duduk
menyendiri diperpus sekolahnya, menyendiri menjauhi orang-orang disekitarnya.
Oik sangat terpuruk. Handphone nya berdering, satu massage masuk. Oik
membukanya dengan malas
From : 087771234567
Akhir-akhir
ini aku melihat kau lebih suka menyendiri
Menjauh dari
orang-orang yang kau kenal
Aku merindukan
senyum manismu yang hilang
Aku ingin
melihat kau tersenyum lagi
Oik mulai ingin meladeni orang
ini, dia tak tahu harus bercerita kesiapa lagi. Oik sudah tak sanggup mengangkut
beban ini sendiri. Siapa tahu dengan ia bercerita kepadanya bisa sedikit
meringankan beban ini.
To : 087771234567
Masalah
selalu menimpaku
Sejak orang
yang aku takuti itu hadir dihidupku lagi
From : 087771234567
Apa kah orang itu Keke?
To : 087771234567
Kau tahu dari mana?
Aku tak
pernah menceritakan itu kesiapapun
From : 087771234567
Aku tahu
semua tentang kau,
aku tahu apa yang kau suka dan tidak suka
kalau aku
boleh tahu, ada masalah apa diantara kau dan Agni?
From : 087771234567
Dia salah
faham kepadaku,
Waktu itu aku
boncengan berdua dengan orang yang disukainya
Dia hanya
mengantarku pulang, tapi Keke telah menghasutnya
Agni mengira
aku jalan dengan pria itu
To : 087771234567
Apakah pria itu Obiet? Apakah kau
ada rasa dengannya?
From : 087771234567
Yap, kau
tepat
Rasa? Saat ia
mengantarkanku pulang
perasaan itu timbul
begitu saja
tapi aku tak
ingin menyakiti hati Agni
aku pendam
perasaan itu, aku ingin melihat Agni bahagia
tapi naasnya
Keke sudah menghasutnya
From : 087771234567
Semua itu
ulah Keke?
Bukankah dia
sepupumu? Mengapa dia jahat kepadamu?
To : 087771234567
Ceritanya
panjang..
Keke terobsesi dengan pacarku, ia ingin memiliki
seutuhnya
Kekepun mulai
membuat aku sengsara, sama seperti sekarang
Dia menghasut
semua sahabatku, orang yang dekat denganku
Pacarku
tak tega melihat itu semua, diapun
memutuskanku lalu jadian dengannya
Naasnya
beberapa saat setelah mereka jadia, Ray pacarnya tertabrak
Ia meninggal
ditempat, ia rela menyelamatkanku dan mengorbankan nyawanya untukku
To : 087771234567
Cinta pria
itu sangat mendalam
Aku mungkin
tak sanggup melakukan itu,
Tapi aku akan
melakukan sesuatu untukmu
From : 087771234567
Kau akan melakukan apa?
Itu massage terkahir yang orang
itu kirim kepada Oik, Oik coba menanyakan orang itu bakal melakukan apa? Tapi
dia tak menjawabnya. Dicobalah Oik menelponnya, tapi orang itu tak mengangkat.
Kini Oik mulai panik, siapa orangnya saja Oik tak tahu, gimana mau
menghentikannya.
Oik larut dalam kepanikannya, ia
melihat seorang wanita dan seorang pria menghampirinya. Keadaan perpus sekolah
Oik sangat gelap, tak layak disebut perpustakaan. Samar-samar Oik melihat wajah
mereka, mereka adalah Agni dan Obiet. Reflek Oik berlari menghampiri Agni,
dipeluknyalah Agni dengan eratnya.
“ uhuk,, uhukk, kayaknya kamu
udah janji gak akan ngelakuin ini lagi deh ik” celetuk Agni tak bisa nafas
Oikpun melepas pelukannya “ maaf,
reflek Ag” ucap Oik
“ permintaan maafmu aku terima”
jawab Agni
“ serius nih? Kamu beneran udah
maafin aku ag?” tanya Oik memastikan
“ tentu, Obiet udah cerita semua
sama aku. Akhirnya aku sadar, dia gak suka sama aku, dia sukanya sama kamu Ik”
papar Agni
Oik cengo, apa maksud dari ucapan
Agni barusan “ maksudmu?” tanyanya
“ iyah, tahu gak orang yang
sering kirim kamu massage itu? Itu dia ik” jawab Agni
Oik memelototkan matanya kaget, “
diii..diiaa? jadi selama ini kamu bohong sama aku? Bahkan kamu udah berani sumpah demi Allah sama aku! Hah? Dasar
penipu!!!” ucap Oik marah
Oik berlari meninggalkan mereka
berdua diperpus, Oik sangat kecewa pada Obiet. Oik tak habis fikir, kenapa
Obiet sampai senekat itu? Kenapa Obiet sampai berani bohong kepadanya. Air mata
Oik mengalir dengan derasnya, Oik memutuskan untuk pulang, pergi meninggalkan
penipu itu.
Baru saja Oik berbaikan dengan
Agni, kini Oik harus melihat kebohongan itu. Oik sangat membenci orang yang berbohong, apa lagi Obiet terlalu
nekat! Obiet sudah bersumpah dan tetap tak mengaku!
Handphone Oik berdering,
sepertinya Obiet mengirim massage lagi.
From : 087771234567
Aku minta
maaf
Aku tahu aku
salah, aku tahu tindakanku terlalu nekat
Tapi aku tak
ingin kau tahu kalau aku adalah Obiet
Aku takut kau
akan menjauh nantinya, tapi...
Aku harus membongkarnya,
Aku ingin kau
berbaikan dengan Agni
To : 087771234567
Aku gak bisa menerima
kebohonganmu itu!
Jangan harap
aku bakal bales sms mu lagi!!
Oik membalas massage itu dengan
rasa kekesalannya yang membabi buta. Oik tidak bisa mengontrolnya, Oik
tempramental.
*****
Secret Admirer *****
Beberapa hari belakangan ini terlihat
Oik masih menjauh dari Obiet, pengakuannya itu membuat Oik murka. Agni sudah
coba membujuk Oik untuk memaafkan Obiet, tapi Oik sangat keras kepala! Biasanya
dinasehati sedikit oleh Agni, dia langsung menurut tapi sekarang tidak. Oik
begitu membenci seorang pembohong, apa lagi dia sudah berani menyebut nama
ALLAH dalam sumpahnya. Oik tak dapat dengan mudah memaafkan orang seperti itu.
“ kau tak merasa iba kepadanya
ik?” ucap Agni, Oik menggelengkan kepalanya “ kasihan aku lihat dia, dia jadi
gak pernah eskul basket lagi, sekarang dia terlihat pucat” ujar Agni seraya
memperhatikan Obiet yang lewat dihadapan Oik dan Agni
“ lihat! Menyapapun dia tidak!”
ujar Oik
“ dia terlalu memahamimu, dia tak
ingin mengganggumu ik” Agni menjelaskan, Oik manatap Agni dalam. Mengapa Agni
begitu memahami Obiet? Oik lupa bahwasannya Agni pernah menyukai Obiet “ Obiet
itu bener-bener menyukaimu ik, apa kamu gak mau membuka sedikit hatimu
untuknya?” tanya Agni
Oik tak menjawab. Oik menatap
langit, menerawang keatas sanah. Agni tak tahu apa yang sebenarnya Oik
fikirkan, ia sering sekali melakukkan itu. Entah ada apa. “ aku tak ingin
menyakitinya” ucapnya
Agni menatap Oik tajam “terimalah
dia” ujar Agni
“ tidak!! Disinih masih ada Keke,
aku tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya” papar Oik
“ itu tak akan terjadi ik, kamu
masih punya aku dan Obiet. Kita akan tetap bersama ik” ujarnya, Oik menoleh
kearah Agni menatapnya dengan rasa terharu. Akhirnya Agni benar-benar kembali.
#skipp
Kata-kata Agni kemarin membuat
Oik tersadar bahwasannya dia, Agni dan Obiet adalah sahabat, tak ada satupun
yang bisa memisahkan mereka. Oik memutuskan memaafkan kesalahan Obiet, tapi
naasnya Obiet tak masuk sekolah hari ini. Di sms tak ada balasan, ditelpon
ternyata nomornya tidak aktif.
“Obiet kemana yah ag? Kok tanpa
keterangan?” tanya Oik khawatir
“ sebenarnya...” jawab Agni
menggantung, Oik meliriknya “ waktu kita diperpus, waktu kamu pertama kali
marah sama Obiet, Dia mimisan ik. Aku antar dia pulang, orang tuanya langsung
memanggil dokter, aku tak tahu ia sakit apa tapi sepertinya sangat serius ik”
lanjutnya menjelaskan
“ dia sakit? Pantas aku perhatiin
akhir-akhir ini dia kelihatan pucat” ucap Oik, raut wajahnya menampakan rasa
kekhawatiran yang sangat besar “ kamu tahu rumahnya dimana? Yuk kita jenguk” lanjutnya
mengusulkan. Agni mengangguk.
Mereka berdua pun pergi kerumah
Obiet. Sampai disanah ternyata Obiet tidak ada dirumah, pembantu Obiet bilang
dia dirawat dirumah sakit sari asih. Oik dan Agnipun langsung cabut kerumah
sakit itu, ditanyalah ke resepsionis, ternyata Obiet diruangan 2013, seperti
tahun ini.
Didorong pintu ruangan 2013
dengan pelan, Oik takut mengganggu Obiet yang mungkin sedang tertidur. Benar
saja Obiet sedang tertidur, disanah ada ibu dan ayah Obiet, raut wajah mereka
terlihat sangat khawatir melihat kondisi Obiet yang sangat lemah.
“ permisi om, tante” sapa Agni
dan Oik
Raut wajah ibu Obiet terlihat
bingung, sepertinya dia tak mengenal Oik dan Agni “ kami temannya Obiet tante”
ujar Oik menyadari kebingungan itu
“ oh teman Obiet, ayo masuk”
ucapnya mempersilahkan, terlihat ayah Obiet yang tersenyum pada Oik dan Agni “
kamu yang waktu itu ngantar Obiet pulang itu kan?” tanya ibu Obiet kepada Agni.
Agni menganggukkan kepalanya “
iya tante, saya Agni” jawabnya
“ nak Agni kenal sama anak yang
namanya Oik” tanya Ayah Obiet tiba-tiba
Terlihat Oik yang cengo, kenapa
ayah Obiet bisa menanyakan dirinya? Apakah Obiet sering menceritakan Oik kepada
Ayah dan Ibunya?. Oik menerka-nerka.
“ Oik itu dia om” jawab Agni
seraya menunjuk kearah Oik, Oik tersenyum manis.
Terlihat ibu Obiet yang berbisik
kepada suaminya, mereka tengah membicarakan Oik. Dari raut wajah ibu Obiet
sepertinya dia tak begitu senang dengan kehadiran Oik disitu, sepertinya mereka
menyembunyikan sesuatu.
“ ada apa yah om, tante?” tanya
Oik memberanikan diri untuk bertanya
Ibu Obiet menatap Oik lekat-lekat
“ sebenarnya... Obiet melarang kami memberitahu kamu tentang keadaannya nak”
ucapnya
Lagi-lagi Obiet tak menginginkan
Oik tahu, kemarin namanya, sekarang penyakitnya “memang Obiet sakit apa tante?”
tanya Oik
“ dia terkena kanker nak” ucapnya
lirih, setetes air mata itu terjatuh.
“ emmmm, ibuuu” seseorang
berbicara
Kami semua menatap Obiet yang
kelihatnya sudah sadar dari tidurnya, tidak! Sepertinya dari pingsannya. Ibu
Obiet mendekat keranjang Obiet, dipegang erat tangan anaknya itu, ia sangat
menyayangi anaknya. Terlihat Obiet yang sedang berusaha menormalkan
pandangannya, sepertinya masih buram.
Obiet memelototkan matanya saat
melihat Oik ada didepan ranjangnya “ oo..oik” ucapnya
“ maafkan ibu biet, ibu tak tahu,
nak Oik tiba-tiba datang kemari. Ibu minta maaf nak” ujar ibunya memelas,
terlihat sekali rasa penyesalan dimatanya.
Obiet tersenyum, menandakan itu
sudah tak jadi masalah “ kamu sudah memaafkanku ik?” tanyanya
Oik terkekeh mendengar pertanyaan
itu, jelas-jelas Obiet tengah sekarat sekarang, dia masih saja memikirkan Oik
sudah memaafkannya atau belum “ harusnya aku yang minta maaf biet” jawabnya
Terlihat Obiet memberi tanda
kepada orang tuanya, merekapun keluar dengan membawa Agni. Obiet menyuruh Oik
mendekat “ kau tak salah apa-apa ik, aku yang sudah banyak salah sama kamu”
ucapnya. Buliran bening itupun terjatuh, Oik sudah tak sanggup menahan air
matanya “ aku pernah bilang kau jangan menjatuhkan air mata ini lagi ik” ujarnya
seraya menghapus air mata Oik.
Terlihat Oik menggigit bibir
bawahnya, mencoba manahan tangisnya pecah. Tapi dia tak cukup kuat untuk
menahannya “ aku gak sanggup, melihatmu terbaring tak berdaya seperti ini
membuat hatiku sakitt!! Sakit sekali biet” ucapnya, genggaman Obiet makin keras
“ kamu gak akan ninggalin aku kan biet?” tanya Oik akhirnya
Obiet terdiam, lalu senyumnyapun
mengembang “ aku sendiri tak tahu apakah aku cukup kuat melawan penyakit ini,
kadang aku berfikir sebaiknya aku mati saja. Aku tak ingin merepotkan orang
tuaku lagi” jawabnya, Oik menggeleng-gelengkan kepalanya, tangisnya makin
menjadi-jadi “ tapi aku gak pengen ngeliat orang yang aku sayangi menangis
sedih karna aku, aku harus kuat melawan penyakit ini” lanjutnya
Oik tersenyum “ kamu harus kuat!!
Aku yakin kamu pasti bisa biet, aku yakin kamu bisa menang ngelawan penyakit
ini!!” ucapnya, Obiet mengangguk “ kau berjanji akan terus bernafas untuk ku?”
tanyanya
“ janji” jawab Obiet seraya
mengacungkan jari kelingkingnya, Oikpun mengkaitkan kelingkingnya. Mereka
tengah mengikat janjinya.
Sebenarnya Oik tak begitu
mempercayai janji Obiet, Oik masih ragu dengannya. Oik dan Agni terpaksa pulang
karna sudah diusir oleh satpam RS tersebut. Peraturan dirumah sakit ini sangat
ketat, jam besukpun sampi dibatas-batasi. Oik memutuskan besok datang kembali
kesini, Oik tak ingin sedetikpun meninggalkan Obiet.
Keesokannya Oik dan Agni datang
lagi kerumah sakit setelah pulang sekolah, didoronglah ruang 2013. Tak ada
siapa-siapa disanah, Oik mulai panik fikirannya sudah kemana-mana. Ia takut
Obiet telah tiada. Merekapun berlari keluar, mencari suster disekitar sanah.
“ sus, pasien diruang 2013 ini
kemana yah?” tanya Oik panik
“ 2013, kamu Oik?” tanya suster
itu, Oik mengangguk “ orang tua mereka memindahkan anaknya ke.. sepertinya
kerumah sakit yang berada diSingapur. Anak itu titip surat buat kamu”
lanjutnya, seraya memberi Oik secarik surat
Dibukalah surat itu taks abaran,
untung tak sampai robek. Oik mulai membacanya.
Untuk Oik,
gadis yang selama ini jadi
penyemangat hidupku.
Kau dulu pasti
tak pernah sadar bahwasannya aku menyukaimu. Tapi saat kau tahu “ secret
admirer” mu itu siapa, mungkin dia harus pergi. Sayang sekali aku belum
bisa membuktikan aku lebih pintar darimu, aku sering sekali mendengar kau
sangat menyukai pria pintar, aku ingin sekali kau menyukaiku ik, aku ingin
sekali kau melihat keberadaanku.
Saat kau membaca
surat ini kamu harus berjanji kau takkan pernah menangis lagi! Karna aku
harus pergi, orang tuaku memintaku berobat ke Singapur. Alat-alat
kedokteran di Negara itu sudah sangat canggih, orangtuaku ingin sekali
melihatku sembuh, mereka tak tega melihatku kesakitan seperti ini. Jadi aku
pamit yah ik J
Aku pamit bukan
untuk mati seperti pria yang dulu kau cintai, aku berjanji aku akan sembuh
dan kembali kesini lagi. Melihat senyum manismu, melihat tawamu pasti akan
sangat ku rindukan. Aku akan tepati janjiku, aku akan terus bernafas
untukmu asal kamu berjanji tak akan menyia-nyiakan air matamu lagi. Kau
harus berjanji!!
Kau tak usah
menungguku ik, kau tak usah membiarkan hatimu kosong selama aku pergi.
cobalah membuka hatimu untuk pria lain. Aku akan sangat bahagia jika
melihatmu bahagia, jika aku balik nanti aku ingin sekali melihatmu bahagia
walau bersama orang lain, bukan bersamaku.
Aku berjanji
akan sesegera mungkin kembali, aku mencintaimu. Cintaku sangat besar dari
apa yang kamu kira.
Secret Admirer
mu
OBIET. P
|
Oik mencoba menahan tangisnya
pecah, ia tak boleh menangis jika menginginkan Obiet pulang. Dilipatnya surat
itu, lalu ditaruhnya didada. Agni memeluknya, mencoba menenangkan hati Oik.
Agni kasihan melihat sahabatnya, Oik begitu malang. Dia harus merasakan
kehilangan untuk ke-2 kalinya, walau yang ini bukan untuk selamanya.
“ dia berjanji akan bernafas
terus untukku Ag” ucap Oik “ asal aku tak
menangis, dia pasti kembali!!” lanjutnya
*****
Secret Admirer *****
Satu tahun telah berlalu~
Seorang gadis tengah asik
memandangi awan diangkasa, ia tersenyum manis. Gadis ini tengah asik duduk
menyendiri ditaman sekolah, taman yang cukup sejuk untuknya memandang langit.
Sekolah sudah sepi, tak ada satu muridpun tertinggal disini, ini waktu yang
tepat untuk Oik – gadis itu –memandangi indahnya awan sore. Sedangkan sahabatnya
– Agni – tengah asik berpacaran dengan Rio.
Tapi Oik masih sendiri, setia
menunggu pujaan hatinya. Oik yakin, pria itu pasti akan menepati janjinya!
Karna Oik sudah menepati janjinya, ia berjanji tak akan menangis lagi, ia sudah
membuktikannya.
Awalnya ia mencoba membuka
hatinya lagi, untuk Cakka. Ternyata Cakka cowo populer disekolah ini menyukai
Oik, tapi Oik tak bisa menerimanya. Oik menolaknya, Oik sadar sepertinya Keke
sepupu Oik menyukai Cakka layaknya Keke menyukai Ray, tapi bukan terobsesi lagi
ini lebih mendalam. Karna Oik merelakan Cakka untuk Keke, akhirnya Keke sadar
dan meminta maaf kepada Oik atas perbuatan jahatnya. Sekarang dia sudah menjadi
sahabat Oik, dan menjadi sepupu yang selama ini Oik inginkan.
Kini hari-hari Oik dipenuhi
warna, Oik makin banyak mempunyai
sahabat. Hidupnya makin bahagia, walau kebahagiaan itu terasa belum
sempurna, Oik berusaha membuatnya sempurna. Dengan melihat sahabatnya bahagia,
dia sudah sangat bahagia.
Sepertinya kebahagiaan Oik akan
menjadi sempurna. Terlihat seorang pria tampan menghampiri Oik yang tengah asik
memperhatikan langit sore. Pria itu duduk disampingnya, ikut memperhatikan
langit sore, Oik tersadar lalu menoleh kearah pria itu.
Dilihat wajah pria itu dari
samping, sepertinya wajah itu tak asing. Senyum Oik pun mengembang, akhirnya
pujaan hatinya kembali. Oik memeluk pria itu dengan eratnya, ia tak ingin
melepasnya lagi.
“ aku merindukanmu ik” ucap pria
itu
Oik melepas pelukannya “ aku juga
sangat merindukanmu” ujar Oik
Akhirnya Oik menjadi seorang
gadis yang sangat bahagia didunia. Dia sudah memiliki banyak sahabat dan 1 pacar
pastinya. Dia akan menjaga semua yang telah ia miliki dan tak akan pernah
melepaskannya. Secret Admirer membuktikan dia telah membuat senyum seorang gadis
yang terpuruk karna masa lalunya kembali.
TAMAT